TangerangNews.com

Sekolah Ki Hajar Dewantoro Disatroni Kawanan Rampok

| Rabu, 28 November 2012 | 16:10 | Dibaca : 9791


Sekolah Ki Hajar Dewantoro disatroni kawanan rampok ( / )


Reporter : Rangga A Zuliansyah

TANGERANG-Yayasan Pendidikan Ki Hajar Dewantoro di Komplek Buana Garden, Jalan KH Hahsyim Ashari Km 9, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, disatroni kawanan rampok, Rabu (28/11) dini hari. Dua penjaga sekolah tersebut sempat disekap dan dianiaya. Pelaku berhasil membawa puluhan barang elektronik dan uang dengan total kerugian Rp 100 juta.
 
Menurut keterangan Kepala Sekolah SMP Ki Hajar Dewantoro H Muhidin, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku yang berjumlah empat orang masuk dengan mencongkel pintu pagar belakang sekolah. Kemudian mereka menyekap dua penjaga sekolah yakni Toni dan Mustari. "Tangan dan kaki mereka diikat dengan tali. Pelaku sempat menginjak-injak badan mereka, lalu mengancam dengan golok," ujarnya.
 
Kemudian para pelaku menggasak 41 unit monitor LCD komputer yang diantaranya 24 unit dari lab bahasa Indonesia SMK dan 17 unit dari lab bahasa indonesia SMP, serta dua unit laptop, satu kamera foto DSLR, satu handycam dan uang bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten sebesar Rp 3 juta. "Nilai kerugian kira-kira Rp 100 juta," jelas H Muhidin.
 
 
H Muhidin menambahkan, setelah pelaku mengambil semua barang-barang, dua penjaga sekolahnya berusaha melepas ikatan. Kedunya baru berani keluar pada pukul 05.00 WIB. "Mereka menunggu sampai subuh, baru mereka keluar ruangan dan minta tolong warga setempat. Lalu dilaporkan ke pos polisi yang berjarak 10 meter dari sekolah," ungkapnya.
 
Menurut H Muhidin, karena peristiwa perampokan ini, pihaknya meliburkan sementara seluruh siswa agar polisi bisa melakukan olah TKP. Meski monitor LCD dicuri, menurutnya tidak akan mengganggu pelajaran. "Pelajaran di lab bahasa tidak setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja," ujarnya.
 
Kapolsek Cipondoh Kompol Suyono membenarkan peristiwa perampokan di sekolah Ki Hajar Dewantoro. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. "Masih kita selidiki. Kita sedang periksa korban dan saksi-saksi," katanya.