TangerangNews.com
Mobil Mogok Mendadak di Rel, Taruna Ringsek di Tangsel
| Jumat, 1 Maret 2013 | 13:33 | Dibaca : 1690
Mobil Taruna tiba-tiba mesinnya mendadak mati di rel Kereta Api. Tak korban jiwa dalam peristiwa tersebut. namun, kondisi Taruna ringsek. (Laka Kereta / tangerangnews)
TANGERANG-Satu unit mobil Daihatsu Taruna warna Silver B-2400-QL ditabrak Kereta Api di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangsel pada Jumat (1/3). Peristiwa itu terjadi karena mobil yang disopiri Camelia Fitri itu mendadak mogok.
"Iya, mogok. Mesin mobil tiba-tiba mati mendadak," ungkap Camelia Fitri, korban kepada wartawan di lokasi seraya menangis.
Dirinya mengatakan, rencananya Camelia bersama adiknya Titik Handayani ingin bepergian ke Tanah Abang, Jakarta dengan menggunakan kereta api. Padahal niatnya dia akan membeli dekorasi untuk pernikahan kliennya.
Sedangkan roda empatnya itu akan di lokasi parkir di stasiun tersebut. Rupanya, lokasi parkir di dekat stasiun tersebut sudah penuh. Akhirnya dirinya memutar arah untuk masuk ke lokasi parkir yang resmi.
Warga jalan Swadaya RT 03/03, Kelurahan Pengasinan, kabupaten Bogor itu terkejut ketika melintasi rel, mesin mobilnya mendadak mati. Sedangkan posisi kereta api sudah mendekat. Untuk meminta tolong warga agar mendorong kendaraannya, menurut Camelia sudah tidak cukup waktu. "Untungnya kami melihat ada kereta, dan kami pun akhirnya turun dari mobil. Posisi mobil kami saat itu bagian belakangnya saja yang berada di rel," terangnya.
Mobil yang terseret 10 meter dari lokasi awal tabrakan itu, akhirnya dibawa dengan menggunakan mobil derek ke Polsek Serpong.
Diketahui, Kereta Api yang menabraknya adalah Patas 272 dengan rute Tanah Abang-Merak. Sementara itu, petugas pemantau traffic di Stasiun Rawa Buntu, Serpong Nugrahadi mengatakan, perlintasan tersebut memang tidak resmi alias liar. Karenanya, pihaknya akan menutup perlintasan tanpa palang tersebut.
"Saya sudah ajukan surat kepada pihak kelurahan agar ditutup. Tetapi kelurahan waktu itu menyanggupi ada penjaga, dengan kejadian ini barulah pihak kelurahan harus sadar, ini harus ditutup," ujarnya. (DRA)