TangerangNews.com
Pasar Jengkol Tangsel Terhalang Gubuk
| Rabu, 20 Maret 2013 | 05:27 | Dibaca : 3127
Airin-Benyamin (tangerangnews / deddy)
TANGERANG-Rencana Pemkot Tangsel mulai menata Pasar Jengkol belum juga terealisasi. Padahal, rencana proyek pembangunan pasar itu, sudah dimulai pada APBD 2012.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, revitaslisasi Pasar Jengkol masih terhambat pembebasan lahan. Namun, pembebasan lahan tersebut, bukan untuk keseluruhan. Melainkan pada satu gubuk yang ada di kawasan itu.
“Masih belum ketemu harganya. Sekarang masih kita musyawarahkan,” ujarnya, Selasa (19/3).
Benyamin Davnie disapa mengaku, tak hafal dengan besaran harga yang diminta pemilik gubuk tersebut. Tapi yang pastinya, katanya, harga yang diminta jauh lebih besar dari harga pasar.
Sementara, dalam pengadaan lahan Pemkot Tangsel tidak bisa menetapkan harga seenaknya. Karena, dalam proyek pengadaan lahan ada aturan satuan harga yang ditetapkan sesuai ketentuan.
“Harganya saya tidak tahu. Cuma, kalau nilanya di luar nilai satuan harga kita tidak bisa kabulkan. Karena bisa jadi, kita yang akan disalahkan dan dinilai korupsi,” papar Ben.,
Kendati masih menemukan hambatan, Ben mengaku terus berupaya bernegosiasi dengan pemilik bangunan itu. Menurutnya, upaya musyawarah, lebih diutamakan Pemkot Tangsel. Karena, apa pun alasannya, pemilik gubuk itu adalah warga Kota Tangsel.
“Sampai saat ini, kita terus lakukan negosiasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera terealisasi,” tuturnya.
Pembangunan Pasar Jengkol tersebut, rencananya dilakukan Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel. Sejak 2012, DTKBP sudah diberi jatah anggaran untuk pembangunan pasar itu. Namun, karena terganjal harga gubuk, sampai saat ini Pasar Jengkol belum berbentuk.
Kepala Dinas Tata Kota Tangsel Dendi Priandana sebelumnya menjelaskan, dana yang disiapkan untuk pembangunan pasar itu sebesar Rp800 jutaan. Dana sebesar itu, tahun ini kembali dialokasikan untuk membangun pasar tersebut. Hanya saja, sampai sekarang, di pasar yang awalnya pasar desa tersebut, ada salah satu rumah atau gubuk warga yang menolak dipindah. “Kita tidak bisa memaksa orang, makanya sampai sekarang belum bisa dilakukan pembangunannya,” jelas Dendi.
Jika warga itu mau memindahkan gubuknya, lanjut Dendi, pihaknya siap memfasilitasi pemindahan bangunan. Minimal, katanya membantu untuk membongkar bangunan itu. Namun, karena tetap menolak, pembangunanpun tertunda hingga tahun ini. “Kendalanya tinggal sedikit lagi. Lahan itu, tapi karena waktunya pada tahun kemarin sudah selesai, kita tidak bisa melaksanakan pembangunannya,” tambahnya.
Dijelaskan Dendi, rencananya pasar itu akan direvitalisasi menjadi pasar yang lebih nyaman dan bersih. Sebagai contoh, pasar akan dibuat seperti pasar modern yang dibangun beberapa pengembang perumahan di Kota Tangsel. “Bentuknya terbuka, seperti pasar modern BSD,” katanya. (KWN)