TangerangNews.com

Tuntut Perbaikan Jalan Rusak, Ribuan Warga Blokir Jalan Cikande - Rangkasbitung

| Rabu, 20 Maret 2013 | 18:09 | Dibaca : 2836


Tuntut Perbaikan Jalan Rusak, Ribuan Warga Blokir Jalan Cikande - Rangkasbitung (tangerangnews / rangga)


 


SERANG-Ribuan warga dan buruh melakukan aksi unjuk rasa, menuntut Pemprov  Banten segera memperbaiki jalan Cikande, Kabupaten Serang  – Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, yang kondisinya rusak parah sepanjang 2,6 kilometer,Rabu (30/3).
 
Dalam aksinya, massa melakukan blokir Jalan Ciakande – Rangkasbitung, hingga mengakibatkan kemacetan panjang di jalan tersebut. 

Akasi unjuk rasa di Jalan Cikande - Rangkasbitung tepatnya di Kampung Pegantungan, Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.
 
Warga dan buruh sengaja membuat posko ditengah jalan di desa itu, untuk terus menyuarakan tuntuta-nya, hingga Pemerintah Provinsi Banten melakukan perbaikan jalan tersebut.
 
Ketua Forum Cikande Rangkasbitung (Cirabit) Anas Mathofany mengatakan, warga dan buruh meminta perbaikan jalan bisa cepat dilakukan, karena akibat kerusakan jalan tersebut sudah banyak pengendara motor yang mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, Pemprov Banten juga diminta menertibkan truk angkutan pasir dan menutup tambang pasir yang diduga penyebab kerusakan jalan.
 
“Perbaiki beton jalan yang sudah dibangun, telah kembali banyak yang bolong,” terang Anas Mathofany. 

Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta agar Pemprov Banten membubarkan pos Dinas Perhubungan, yang berdiri di Desa Nangela, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, yang diduga melakukan pungutan liar. 

Pengunjuk rasa lainya Anas, mengatakan, masyarakat akan melakukan aksi selama lima hari atau hingga tuntutannya penuhi.
 
Untuk itu, pemerintah untuk segera merespons aspirasi masyarakat. "Kami akan terus melakukan aksi hingga Pemprov Banten melakukan perbaikan jalan," jelasnya.

Menurut  Anas, akibat kerusakan jalan ini juga, banyak pengusaha yang memiliki pabrik di sepanjang jalan tersebut mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Karena perusahaan ekspedisi menolak mengirim barang ke wilayah Cikande, Kopo, dan Jawilan. “Alasan penolakan pengiriman barang dari perusahaan ekspedisi, karena akibat kerusakan jalan itu, banyak kendaraan yang terguling,” tuturnya.

Salah seorang buruh PT Rimba Wood Arsilestari, Herman, mengatakan, aksi buruh dan masyarakat di wilayah Serang Timur, khususnya Kecamatan Kopo, Jawilan, dan Kecamatan Cikande hanya menuntut perbaikan jalan. Karena akibat kerusakan jalan ini, banyak karyawan yang terlambat masuk kerja akibat macet. “Jalan rusak ini juga menghambat masuk kerja para buruh,” ungkap Herman.

Dalam aksi ini, sebanyak 820 polisi dengan peralatan lengkap, dari Polres Serang, Polres Lebak, dan Polda Banten diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi pemblokiran Jalan Cikande – Rangkasbitung.
 
 Dari Polsek Kopo, Cikande, dan Jawilan sebanyak 200 anggota kepolisian, dari Polres Lebak sebanyak 120 anggota polisi dan anggota polisi dan Brimob Polda Banten sebanyak 500 anggota.

Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Muchtar Sutanto, saat melakukan dialog bersama warga mengatakan, saat ini pembangunan jalan tersebut dalam proses tender. Kontrak kerja untuk pembangunan jalan Cikande – Rangkasbitung akan dilakukan pada 27 Maret 2013. “Proyek ini masih dalam proses, tapi pada 15 April 2013 ini akan segera kami bangun,” tutur Muchtar, usai melakukan pertemuan. (KWN)