TangerangNews.com

Tangerang Jadi Salah Satu Penyumbang Angka Kasus Obesitas Nasional

Fahrul Dwi Putra | Senin, 24 Juli 2023 | 19:53 | Dibaca : 123


Ilustrasi obesitas (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Sejumlah wilayah penyangga ibu kota seperti Tangerang, Bogor, dan Depok menjadi penyumbang angka kasus obesitas nasional.

Hal itu dikemukakan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam Dialog FMB9 dikutip dari Antaranews.com, Senin, 24 Juli 2023.

Baca Juga: 20 Ribu Warga Kota Tangerang Obesitas, Dinkes Beri Tips Atasi Berat Badan Berlebihan 

"Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas. Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat,

Dante menilai, angka kasus obesitas di wilayah-wilayah tersebut bahkan lebih tinggi dari Jakarta.

"Terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, seperti di Tangerang, Depok, Bogor, itu lebih tinggi dari Jakarta," kata Dante.

Baca Juga: RSCM Klarifikasi Soal Meninggalnya Pasien Obesitas Kedua Asal Tangerang 

Berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), laju obesitas mengalami peningkatan dari 15,3 persen saat 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018.

Menurut Dante, peningkatan pendapatan dari masyarakat menjadi salah satu pengarung angka kasus obesitas yang semakin meninggi lantaran tidak disertai dengan pengetahuan terkait konsumsi makanan yang tepat.

Oleh karena itu, Dante mengimbau masyarakat menjadi smart eater, yakni memilah makanan secara cerdas agar terhindar dari dampak tidak sehat akibat obesitas.

"Yang diperlukan adalah mendidik masyarakat menjadi smart eater atau cerdas untuk makan. Jadi sebelum dia makan, sebelum beli makanan, dia baca dulu kalorinya berapa, sehingga bisa diperhitungkan dampaknya," imbuhnya.

Lebih lanjut Dante menjelaskan, indeks masa tubuh pada anak dapat dihitung dengan rumus membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter kuadrat) untuk mengetahui status gizi yang didapat.  

Status gizi tersebut dapat dipantau melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti posyandu yang memiliki kelengkapan susunan grafik pada buku sehat anak.

"Kalau indeks masa tubuh dia lebih dari 25, disebut obesitas, kalau 25 sampai 30, dia obesitas 1, dan lebih dari 30 termasuk obesitas 2," katanya.

Dikatakan Dante, bagi dewasa sebaiknya mengukur lingkar perut dengan ketentuan laki-laki tidak lebih dari 90 sentimeter dan perempuan 80 sentimeter. Sebab, lingkar perut berlebih menjadi indikasi penimbunan lemak dalam lapisan jaringan usus yang turut menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan sebagainya.