Kamis, 2 Mei 2024

Tiga WNA Ini Nekat Selundupkan Puluhan Satwa

Salah Satu jenis Satwa Siamang Yang Gagal diselundupkan(Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Puluhan satwa langka dari Indonesia, ditemukan di dalam koper milik tiga warga negara asing (WNA) asal Kuwait dan Cina, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (5/6) malam. Diduga satwa langka tersebut akan diselundupkan ke luar negeri. Ketiga WNA tersebut pun diamankan pihak Balai Karantina Pertanian Bandara.
 
Upaya penggagalan ini bermula saat petugas maskapai penerbangan, mencurigai adanya gelagat aneh yang ditunjukan oleh ke tiga pelaku. Saat koper mereka diperiksa menggunakan alat X-ray, petugas menemukan barang yang menunjukan ciri-ciri mahluk hidup.
 
"Setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, kami mendapatkan adanya ciri-ciri mahluk hidup dari dalam koper tersebut. Ternyata setelah dibuka, terdapat puluhan satwa langka asli indonesia ada di dalamnya dengan kondisi terbius," ujar Humas Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta, Zainal, Jumat (7/6).
 
Dikatakan Zainal, puluhan satwa langka yang coba diselundupkan para pelaku ini terdiri dari 3 ekor OA Jawa, 1 ekor Orang Utan, 4 Ekor Siamang dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya. Bahkan, satu ekor anak Siamang ditemukan sudah dalam keadaan mati.
 
Satwa langka tersebut, lanjut Zainal, diletakan di dalam keranjang buah, dengan posisi berdesakan antara satu dengan yang lain. Hanya beralaskan tisu dan sekat yang terbuat dari kardus. Selain itu, terdapat pula pipa sedang yang dilubangi setiap sisinya, untuk menyimpan hewan selundupan berupa burung. Kuat dugaan, hewan-hewan tersebut akan diperdagangkan.
 
"Tindakan ini sungguh keji. Bayangkan saja, puluhan hewan-hewan ini harus berada dalam tempat yang sempit dan berdesakan. Ditambah lagi, mereka diletakan di dalam koper kedap udara dan dibius. Kami menduga, hewan-hewan ini akan diperjual belikan di luar negeri," tuturnya miris.
 
Saat ini, puluhan satwa langka tersebut masih diamankan di Balai Karantina pertanian Bandara Soetta untuk dilakukan pemulihan.
Setelah itu, baru lah akan diserahkan ke Kementerian Kehutanan untuk dikembalikan ke habitat aslinya. Sementara, hingga saat ini para pelaku masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut.
 
"Pelaku sudah kami serahkan ke Polres Bandara untuk dilakukan penyelidikan. Apakah ada indikasi jaringan penjualan hewan langka skala internasional, kita belum tahu. Nanti tunggu hasil penyelidikan selesai," tukas Zainal.
 
Menurut Zainal, puluhan hewan langka yang coba diselundupkan para pelaku merupakan hewan yang masuk dalam kelompok Apendik. Bahkan, keberadaannya kini sudah nyaris punah.
"Satwa-satwa ini sungguh tak dapat ternilai harganya. Karena satwa tersebut adalah kekayaan fauna Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain," paparnya.
 
 
Tags penyelundupan