Minggu, 5 Mei 2024

Transportasi Terintegrasi Solusi Bandara Soetta

Ilustrasi pesawat Garuda (ok / ok)

 
TANGERANGNEWS-Pembangunan sistem transportasi publik yang terintegrasi adalah solusi untuk menyelesaikan kesemerawutan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
 
Penyebab utama kesemerawutan dan kekumuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah ketidakmampuan mengelola pelayanan publik.
 
“Akar masalahnya adalah terlalu banyaknya penggunaan kendaraan pribadi. Inilah yang mengakibatkan parkir liar, porter liar dan sebagainya,” terang Kepala Departemen Perencanaan Kota dan Real Estate Universitas Tarumanagara Suryono Herlambang, di Jakarta, hari ini.
 
Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi yang tidak terkontrol itu menghasilkan suatu kerumunan (crowd). “Parkir jadi berantakan, porter liar bermunculan,” tambah Herlambang.
 
Kerumunan inilah yang menyebabkan suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta tak jauh beda dengan terminal bus antarkota.  “Seharusnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengikuti standar bandara internasional di Singapura, Malaysia atau Thailand,” terang Herlambang.
 
Ia menambahkan bahwa salah satu indikator suatu bandara dinyatakan bertaraf internasional adalah adanya sistem transportasi publik yang terintegrasi. Dengan adanya sistem transportasi publik yang terintegrasi, baik bagi penumpang yang akan berangkat maupun yang datang, situasi kerumunan di kawasan bandara dapat berkurang. Sistem transportasi publik itu menghubungkan bandara dengan kota-kota induk asal dan tujuan penumpang, semisal Jakarta. “Kalau perlu, di kota-kota induk itu juga didesain untuk dilakukan check-in, sehingga pada saat di bandara, penumpang langsung menunggu di ruang tunggu,” imbuh Herlambang. (dira)

Tags