Selasa, 13 Mei 2025

Produk Makanan Berbahaya dari Luar Negeri Dimusnahkan di Bandara

Kulit harimau sumatera yang disita petugas Karantina Bandara Soekarno-Hatta.(tangerangnews / dens)


BANDARA-Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno – Hatta memusnahkan berbagai produk makanan dari luar negeri di bandara tersebut yang diselundupkan ke bandara internasional itu selama dua bulan terakhir senilai Rp 2,2 miliar, hari ini.
Selain itu juga BBKP  berhasil digagalkan berbagai binatang dan bagian binatang yang hendak diselundupkan keluar negeri senilai Rp 1,2 miliar.

Menurut Kepala BBKP Soekarno - Hatta, Musyaffak Fauzi , semua komoditi impor yang hendak masuk ke Indonesia itu, tidak dilengkapi dokumen resmi seperti sertifikat kesehatan dari negara asal.
"Jika sampai masuk, bisa berbahaya bagi kesehatan masyarakat yang mengonsumsi, karena tidak diketahui dengan pasti apakah makanan itu layak konsumsi atau tidak," ucapnya.

Produk makanan impor yang dimusnahkan antara lain padi hibrida asal RRC, cabe merah asal Vietnam, buah-buahan impor, daging sapi asal Australia, RRC, dan AS, dan benih sayuran. Semua komoditas itu bernilai Rp 2,2 miliar.  

Pada kesempatan itu, BBKP Soekarno - Hatta juga menunjukkan prestasinya menggagalkan sejumlah hewan dan bagian tubuhnya yang diawetkan. Binatang yang berhasil diselamatkan antara lain berbagai jenis ular, burung, kura-kura, cangkang kura-kura, dan enam lembar kulit Harimau Sumatera.
 Acara pemusnahan itu juga disaksikan oleh anggota DPR RI Komisi IV. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, memberikan apresiasi atas kesigapan petugas BBKP Soekarno - Hatta. Namun Herman juga berharap agar para penyelundup itu dikenakan sanksi yang berat.

"Upaya penggagalan ini cukup bagus. Tapi jangan berhenti sampai di sini, harus ada tindak lanjutnya. Pelaku penyelundup harus bisa dipenjarakan," ucap Herman.

Menurut Herman, atas praktik penyelundupan ini, negara dirugikan triliunan rupiah setiap tahunnya. Karena itu aparat penegak hukum harus berani bertindak tegas. "Jika dibiarkan bisa merugikan ekonomi nasional. Kami salut meski BBKP di sini personilnya hanya 116 orang," ujarnya.(DRA)
Tags