Sabtu, 18 Mei 2024

WN Malaysia Ditangkap Bawa Sabu Rp3,15 Miliar

WN Malaysia ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.(tangerangnews / dira)

TANGERANG-Petugas Kantor Pelayanan Bea Cukai Bandara Soekarno - Hatta berhasil menangkap seorang warga negara Malaysia, Michael Haigh ,43, yang kedapatan membawa sabu-sabu seberat 2,1 kg senilai Rp 3,15 miliar pada  Minggu (21/8).

Menurut Oza Olivia, Kepala Bea Cukai Bandara Saoekarno - Hatta, MH tiba di bandara sekitar pukul 09.45 WIB di Terminal 2D. "Sikapnya mencurigakan ketika tiba di bandara. Hasil analisis terhadap tas koper tersangka, dibalik dinding tas kopernya ditemukan tiga buah plastik berisi kristal bening. Setelah dites dengan narcotest, ternyata positif sabu-sabu," ucapnya.

 Oza mengatakan,  tersangka Michael Haigh, berprofesi sebagai sales baju di Kuala Lumpur. Dia nekat membawa sabu dari Kuala Lumpur menuju Jakarta lantaran dijanjikan diberikan upeti sebesar RMY (rupeemalaysia) 3.000 dan sisanya sebanyak RMY 7.000 akan diberikan setelah tiba di Malaysia. 

"Jika barang bukti melebihi 5 gram sabu. Maka, tersangka diancam pidana seumur hidup atau pidana penjara 20 tahun," ucapnya.

Sedangkan, sebelumnya 5 Agustus lalu, petugas Bea Cukai Bandara Soekarno - Hatta juga berhasil mengamankan paket berisi kokain seberat 58 gram senilai Rp 290 juta.
Paket kiriman dari Rowland Heights (USA) itu dikirim oleh seseorang berinisial LW, dan ditujukan kepada KF yang beralamat di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Menurut, Kepala Seksi Penindakan dan Penidikan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, kasus penyelundupan kokain seberat 58 gram, kata Oza, pihaknya mencurigai paket karena saat diperiksa melalui X-ray terdapat barang yang aneh.

Setelah dibuka dan dites ternyata positif kokain. Apalagi paket tersebut juga tidak diambil oleh pemiliknya, yang beralamat di. Daan Mogot. Setelah dicek alamat itu fiktif. "Tadinya kami kira paket itu berisi dokumen ternyata positif kokain," ucap Gatot.

 Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya telah melakukan pengembangan namun gagal. "Kami buru ke sebuah hotel di Jakarta, tapi si penerimanya tidak datang. Mungkin sudah curiga ," ucapnya.(DRA)

Tags