TANGERANGNEWS.com– Area Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang menjadi lokasi latihan keadaan darurat yang digelar PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Kegiatan bertajuk Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level Satu ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari aparat keamanan, pengelola bandara, hingga unsur masyarakat.
Latihan tersebut disiapkan untuk mengasah kemampuan para pekerja dan mitra dalam menghadapi insiden yang tidak terduga.
Melalui simulasi, para peserta diuji dalam penerapan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan kerja (HSSE).
Simulasi ini melibatkan Damkar Kota Tangerang, ARFF Bandara Soetta, Aviation Security, Apron Movement Control, hingga Airnav JATSC.
Selain itu, sejumlah pejabat juga hadir menyaksikan, di antaranya Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB Freddy Anwar, General Manager Angkasa Pura Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana, Manager SHAFTHI Ady Hafriady, Kepala BBKK Soekarno-Hatta Naning Nugrahini, serta Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald F.C. Sipayung.
Skenario yang dimainkan adalah kebocoran avtur di tangki akibat kegagalan sistem kontrol yang memicu kebakaran. Peristiwa tersebut berdampak pada kegiatan operasional di terminal bahan bakar bandara dan menimbulkan keresahan masyarakat sekitar hingga terjadi aksi protes.
Uji kesiapsiagaan ini juga terkoneksi dengan Emergency Command Centre di Regional Jawa Bagian Barat dan tim penanggulangan darurat Integrated Terminal Jakarta.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB Freddy Anwar mengatakan, latihan ini bagian dari strategi mitigasi risiko.
“Tujuannya tentu untuk memastikan seluruh pekerja di lokasi siap, sigap, dan waspada dalam menghadapi berbagai situasi. Harapannya, melalui latihan ini, teman-teman semua bisa lebih tanggap dan terlatih dalam menjalankan prosedur keselamatan kerja secara maksimal,” ujarnya.
Manager SHAFTHI Ady Hafriady menambahkan, skenario dirancang untuk menguji kesigapan semua pihak di lapangan saat terjadi kondisi darurat.
“Melalui simulasi ini, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan standar keselamatan kerja, sekaligus memastikan operasional tetap andal dan aman bagi semua pemangku kepentingan,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB Susanto August Satria menyebut, latihan ini digelar agar setiap pekerja mampu bertindak secara cepat dan tepat.
“Upaya kalau suatu saat terjadi keadaan darurat, kita sudah tahu harus berbuat apa. Ini juga bagian dari upaya kita menjaga keselamatan dan memastikan semua berjalan sesuai prinsip HSSE,” pungkasnya.