Sabtu, 4 Mei 2024

Gubernur Atut Dorong Surplus Produksi Beras

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah(miladi / te)


BANTEN NEWS
- Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang akan berusaha keras meningkatkan produksi pertanian khususnya beras, untuk menaikkan kontribusinya terhadap produksi pertanian Provinsi Banten tahun ini. 
 
Tahun lalu, Kaduhejo berhasil menaikkan produksinya sekitar satu ton per hektar lahan, berkat program-program yang dicanangkan Departemen Pertanian dan Distanak Provinsi Banten, seperti SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Gerakan Aksi Membangun Pertanian Rakyat Terpadu. 
 
Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam setiap kunjungan kerjanya sering menggaungkan target surplus produksi beras pada 2011. Khususnya, di kecamatan yang menjadi sentra tanaman padi seperti Kecamatan Cikeusal dan Padarincang.
 
Ratu Atut optimistis Banten akan mampu menjadi daerah swasembada beras dan sebagai krotributor terbesar produksi beras nasional. Gubernur sejauh ini terus memberikan dorongan dan daya dukung yang kuat terhadap pengembangkan pertanian. Seperti diketahui, belum lama ini Hj. Ratu Atut Chosiyah meneriman penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden melalui Menteri Pertanian, karena jasa dan dedikasinya di bidang pertanian. 

Sementara Bupati Pandeglang Drs. H. Erwan Kurtubi mengatakan, Pandeglang selama ini memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap produksi beras Banten. Sementara Kaduhejo merupakan kecamatan dengan produksi beras yang cukup tinggi.

Berdasarkan catatan Distanak Provinsi Banten, kontribusi Pandeglang terhadap produksi beras hingga 30,82 persen dari total 2.048.047 ton gabah kering giling (GKG). Hasil itu lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya seperti Lebak (23.69%), Kabupaten Serang (20.54%) dan Kabupaten Tangerang (20.01%).

 Peningkatan produksi beras Kaduhejo semakin menonjol sejak adanya aprogram SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu). Program yang diguliskan Departemen Pertanian melalui Dinas Tanbun (Pertanian dan Perkebunan) Kabupaten Pandeglang Banten ini, dinilai sangat besar dampaknya.

 Berkat SLPTT, pada setiap musim tanam produksi pertanian meningkat 1 tom per hektar. Jika sebelumnya rata-rata produksi mksimal sekitar 5,5 ton per hektar, kini meningkat menjdi 6,5 ton per hektar. Program tersebut tersebar di sembilan desa, di Kaduhejo. Kelompok tani (Poktan) yang menggarap program ini berjumlah 26 poktan penerima program padi dan tiga poktan penerima program jagung.

 Areal pertanian yang disediakan untuk mendukung program ini seluas 725 ha, yang terdiri dari 650 ha untuk tamanan padi dan 75 ha untuk tanaman jagung. Sementara lokasi Laboratorium Lahan Percontohan untuk 29 kelompok seluas 29 ha, yang dialokasikan masing-masing kelompok 1 ha.
 
Erwan optimistis, produksi beras Kabupaten Pandeglang tahun ini akan meningkat dan bisa mendukung pencapaian target provinsi. Bahkan, bukan mustahil bisa melampaui target. Provinsi Banten tahun ini manargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering keliling (GKG), sementara hingga April lalu produksinya sudah mencapai 859.401 ton.

 "Kami akan berusaha keras menaikan produksi beras guna mendukung target Banten menjadi daerah swasembada beras dan memberikan kontribusi terbesar bagi produksi tingkat nasional," kata Erwan.

Dikatakan, kebijakan peningkatan produksi padi didukung Gerakan Aksi Membangun Pertanian Rakyat Terpadu. Selain itu juga melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerjanya dan hasilnya, antara lain bantuan benih, subsidi pupuk, alsintan, pengelolaan tanaman terpadu melalui sekolah lapangan.

 “Selain itu juga ditopang dengan pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani serta peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel dan good governance,” jelasnya.(FAU)

Tags