Sabtu, 27 September 2025

MRT Lebak Bulus-Serpong Diyakini Bisa Tekan Kemacetan di Jakarta dan Tangerang 

Ilustrasi MRT.(@TangerangNews / Dok : Pemprov DKI)

TANGERANGNEWS.com- Rencana pembangunan MRT dari Lebak Bulus menuju Serpong mendapat dukungan penuh dari Gubernur Banten Andra Soni. 

Ia menilai, hadirnya transportasi massal ini akan mempermudah mobilitas warga sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas yang setiap hari terjadi di wilayah penyangga Jakarta.

Andra menyebut hubungan antara Provinsi Banten dan DKI Jakarta sangat erat, baik dari sisi jumlah penduduk maupun aktivitas ekonomi. Mobilitas tinggi dari warga Tangerang Selatan yang mayoritas bekerja di Jakarta menjadi alasan pentingnya percepatan proyek ini.

"Kita ketahui bersama bahwa populasi penduduk di Banten itu sama dengan populasi penduduk Jakarta. Kemudian juga mobilisasi antara warga Jakarta dan warga Banten sangat tinggi, sangat padat sekali, dan kami meyakini bahwa jalur ini atau dengan adanya MRT maka pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pasti akan terdorong," ujarnya dikutip dari detikcom, Sabtu, 27 September 2025.

Pemerintah Provinsi Banten saat ini telah melakukan berbagai koordinasi lintas lembaga. 

Salah satunya dengan menyiapkan studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait rute MRT North-South Line Extension.

"Belum lama ini ada MoU antara MRT dan Sinar Mas Land terkait dengan pelaksanaan FS untuk rute MRT Lebak Bulus-Serpong. Kita sebagai pemerintah Provinsi Banten mendukung karena FS ini akan mengkaji studi kelayakan terkait dengan banyak hal," ungkap Andra.

Ia menjelaskan, rapat koordinasi juga sudah dilakukan bersama Kementerian Perhubungan, pihak PT KAI, Direktur Utama MRT Jakarta, serta seluruh kepala daerah di Tangerang Raya. 

Fokus pembahasan antara lain kesiapan kelembagaan, skema pembiayaan, hingga aspek teknis pembangunan.

"Kami meyakini bahwa moda ini akan mengurai kemacetan," tegas Andra.

Menurutnya, proyek MRT Serpong-Lebak Bulus juga masuk dalam agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Meski begitu, realisasi fisik belum akan berjalan dalam waktu dekat karena masih melalui berbagai tahapan.

Andra menilai skema kerja sama business-to-business (B2B) menjadi pilihan paling realistis untuk mendorong terwujudnya proyek tersebut. 

Lanjutnya, Jakarta tidak mungkin menjadi satu-satunya daerah yang mampu membangun moda transportasi modern seperti MRT.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, masyarakat di wilayahnya sangat membutuhkan akses MRT yang terkoneksi langsung dengan Jakarta.

"Sekitar 70% dari 1,5 juta penduduk Tangerang Selatan melakukan aktivitas hilir mudik ke Jakarta," kata Pilar.

Ia menambahkan, ada sejumlah opsi pembiayaan yang dapat ditempuh untuk mewujudkan jalur perpanjangan MRT ini, mulai dari pinjaman antar pemerintah (G to G loan), skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), hingga pembiayaan murni oleh swasta.

Tags MRT Tangerang Macet Transportasi Umum Tangerang