TANGERANGNEWS.com- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut kelalaian pabrik PT Peter Metal Technology (PMT) menjadi penyebab utama munculnya cemaran zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
“Sudah dilakukan peningkatan status ke penyidikan. Hasil penelusuran menunjukkan semua scrap itu diproduksi dari PT PMT yang lalai menyimpannya. Siapa sangka ada Cesium di situ? Jadi, ini memang bentuk keteledoran,” ujar Hanif dikutip dari BeritaSatu, Kamis, 16 Oktober 2025.
Hanif, yang juga menjabat Ketua Harian Satgas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137, menegaskan bahwa kasus ini kini resmi masuk tahap penyidikan.
Pemerintah juga telah menuntaskan proses dekontaminasi di 22 pabrik di kawasan industri, sementara 10 lokasi lainnya masih dalam tahap pembersihan untuk memastikan seluruh paparan radioaktif benar-benar hilang.
“Kami pastikan semua lokasi yang terkontaminasi akan dibersihkan sepenuhnya hingga aman,” tegas Hanif.
Selain itu, pemerintah menyiapkan langkah relokasi sementara bagi warga yang tinggal di sekitar zona inti paparan radiasi.
Proses relokasi dilakukan bersama pemerintah daerah agar warga yang terdampak dapat tinggal di tempat aman selama pembersihan berlangsung.
“Nanti warga akan pindah sementara sambil proses pembersihan berlangsung. Mudah-mudahan dalam sebulan selesai dan bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Satgas menargetkan seluruh proses dekontaminasi kawasan yang terpapar Cs-137 rampung pada Desember 2025.
Tahapan pembersihan dilakukan secara bertahap di sepuluh titik utama dengan tingkat radiasi paling tinggi, mencakup area industri, pabrik, dan permukiman warga.
Adapun seluruh proses dilakukan dengan pengawasan ketat serta mengikuti standar keselamatan lingkungan internasional.
“Kami ingin memastikan kondisi lingkungan benar-benar aman dan terkendali,” tutup Hanif.