Kamis, 27 November 2025

Warga Baduy Diminta Tidak Berjualan Madu ke Jakarta Usai Kasus Pembegalan

Gubernur Banten Andra Soni menjenguk Revan, 16, warga Baduy Dalam, Banten, yang menjadi korban perampokan dan kekerasan di Jakarta.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com- Warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten diminta menahan diri untuk tidak terlebih dahulu berjualan madu ke Jakarta setelah kasus pembegalan yang menimpa warga Baduy Dalam, Revan, 16.

Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Medi, mengatakan, imbauan tersebut berlaku sementara waktu sambil menunggu situasi kembali aman. 

"Kami meminta pada warga untuk sementara berjualan madu di sekitar wilayah Banten saja," ujar Medi dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, 27 November 2025.

Medi menyampaikan, ke depan warga yang tetap memilih berdagang ke Jakarta akan diminta untuk bepergian secara berkelompok. Tujuannya agar meminimalkan risiko ketika berada di perjalanan, terutama di wilayah yang rawan kejahatan.

Lebih lanjut, pedagang juga diminta tidak melakukan perjalanan pada malam hingga dini hari karena dianggap lebih berbahaya. 

Menurut dia, potensi tindak kejahatan pada waktu tersebut dua kali lebih besar dibandingkan siang hari. 

"Kami berharap kasus yang menimpa Repan tidak terjadi lagi pada warga Baduy yang berjualan madu," kata Medi menambahkan.

Seperti diketahui, Revan, yang menjadi korban pembegalan di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu, 26 Oktober 2025, saat ini dilaporkan sudah kembali ke Kampung Cikeusik di kawasan Baduy Dalam.

Tags Begal & Rampok Tangerang Kriminal Banten Suku Baduy Suku Baduy Dalam