TANGERANGNEWS.com – PT Pertamina Patra Niaga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna memastikan kelancaran distribusi serta keterjaminan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat.
Selama periode Nataru, stok BBM khususnya di wilayah Banten dipastikan dalam kondisi aman dan mencukupi.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Susanto August Satria menyatakan, Pertamina telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah kelangkaan BBM, khususnya di pusat-pusat keramaian dan jalur strategis.
“Stok BBM selama masa Natal dan Tahun Baru kami pastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami juga memprioritaskan pasokan di titik-titik strategis seperti Pelabuhan Merak, jalur wisata, jalur mudik, hingga kawasan dengan aktivitas tinggi,” ujar Satria.
Dikatakan, untuk menjaga kualitas BBM di SPBU, Pertamina secara rutin melakukan pengecekan ketat. Mulai dari pengecekan kadar air saat pembongkaran, terutama saat kondisi cuaca ekstrem, hingga visual test untuk memastikan warna dan spesifikasi BBM sesuai standar Direktorat Jenderal Migas. Selain itu, suhu penyimpanan BBM juga turut dipantau.
“Ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan BBM dengan kualitas terbaik dan bebas dari kandungan air,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung layanan selama momen Nataru, Pertamina juga menghadirkan Pertamina Motoris yang siaga di 9 titik layanan untuk membantu pengendara yang mengalami kondisi darurat di jalan. Masyarakat juga dapat menghubungi Call Center Pertamina 135 jika mengalami kendala terkait BBM.
Selain itu, Pertamina menghadirkan Serambi MyPertamina di dua titik rest area yang dilengkapi layanan kesehatan, barbershop, hingga area bermain anak untuk menunjang kenyamanan pemudik.
Dari sisi pasokan, sistem distribusi BBM terpantau secara digital dari terminal hingga SPBU. Sistem ini memungkinkan pemantauan stok SPBU secara real time sehingga SPBU yang masuk kategori kritis dapat segera diprioritaskan pengirimannya.
“Jika hari ini stok di SPBU mulai kritis dan habis, maka pada hari yang sama langsung kami kirim. Ini untuk memastikan tidak terjadi kekosongan BBM,” jelasnya.
Terkait harga, Pertamina memastikan tidak ada kenaikan harga BBM subsidi selama masa Nataru. Sementara untuk BBM nonsubsidi seperti Pertamax, penyesuaian mengikuti harga pasar dunia.
Dari sisi konsumsi, Pertamina memprediksi adanya peningkatan permintaan BBM di sektor transportasi darat sekitar 7 persen selama Nataru. Jika pada kondisi normal konsumsi harian mencapai 5.200 kiloliter (KL) per hari, maka selama Nataru diperkirakan naik menjadi sekitar 5.600 KL per hari.
“Dengan seluruh kesiapan ini, kami pastikan stok BBM di wilayah Banten dalam kondisi aman dan masyarakat bisa menjalani masa libur Natal dan Tahun Baru dengan tenang,” pungkasnya.