TANGERANGNEWS.com- Siapa sangka salah satu merek handuk ternama, Terry Palmer ternyata berasal dari Indonesia. Brand yang dikenal akan kualitas premiumnya ini berdiri di bawah naungan PT Indah Jaya Textile Industry, sebuah perusahaan tekstil asal Tangerang, Banten, yang telah beroperasi sejak 1962.
Banyak orang semula mengira Terry Palmer adalah merek luar negeri karena namanya yang terdengar global. Padahal, produk ini lahir dari tangan anak bangsa dan telah dipasarkan ke berbagai negara, seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa seperti dilansir dari inilah.com, Rabu, 5 November 2025.
Saat ini, PT Indah Jaya Textile dipimpin oleh sosok Wilson Pesik, generasi ketiga keluarga pendiri. Ia merupakan Lulusan jurusan Marketing dan Entrepreneurship dari salah satu universitas ternama di Amerika Serikat.
Diketahui, PT Indah Jaya Textile beroperasi di lahan seluas 40 hektar dan mempekerjakan sekitar 5.000 karyawan.
Kesuksesan Terry Palmer tak lepas dari konsistensi terhadap kualitas dan inovasi. Setiap helai handuk Terry Palmer dibuat menggunakan teknologi canggih dan melalui kontrol kualitas ketat.
Salah satu bahan yang digunakan adalah Egyptian Cotton, kapas asal Mesir yang terkenal memiliki serat panjang, lembut, dan daya serap tinggi. Bahan premium ini membuat Terry Palmer mampu bersaing dengan merek mewah asal Jepang maupun Eropa.
Dari segi desain, Terry Palmer mengutamakan tampilan elegan yang timeless. Warna dan motifnya disesuaikan agar cocok digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah, spa, hingga hotel berbintang.
Dalam hal pemasaran, Wilson mengambil langkah berani dengan memperkenalkan Terry Palmer di ajang Miss World 2013 di Bali.
Langkah itu terbukti efektif, karena sejak saat itu citra merek semakin kuat di pasar global. Permintaan ekspor meningkat dan Terry Palmer mulai dikenal sebagai produk lokal yang punya kualitas kelas dunia.
Kisah panjang PT Indah Jaya sendiri berawal dari industri handuk sederhana pada tahun 1962. Seiring waktu, perusahaan terus memperluas jangkauan pasar dan melakukan ekspor perdana ke Eropa pada 1999.
Bahkan jauh sebelumnya, pada 1992, mereka sudah menembus pasar Jepang, negara yang terkenal ketat dalam urusan standar produk.
Untuk memenuhi permintaan pasar internasional, PT Indah Jaya menginvestasikan teknologi modern serta memperbarui sistem produksi berpresisi tinggi.
Setelah sukses di Jepang dan Eropa, perusahaan terus berekspansi ke Amerika Serikat dan negara lainnya.
Tidak hanya berhenti di produk handuk, pada tahun 2004 PT Indah Jaya mulai mengembangkan sektor rajutan dan garmen. Hasilnya, produk tersebut langsung berhasil menembus pasar ekspor di tahun yang sama.
Berdasarkan data resmi perusahaan per 20 Oktober 2022, PT Indah Jaya kini berdiri di lahan seluas 35 hektar dengan kapasitas produksi 14.000 ton benang dan 1.300 ton handuk per bulan.
Sebanyak 4.000 hingga 5.000 karyawan turut terlibat dalam proses produksi yang terintegrasi penuh, mulai dari pemintalan, penenunan, rajutan, hingga pencetakan dan pewarnaan.