Harta,49, penjaga sekolah tersebut mengatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 1.30 WIB.
"Sebelumnya, sekitar pukul 11.30 WIB, saya memonitor ke sekolah aman-aman saja. Tapi setelah saya pulang, dan saya tidur tiba-tiba saya dibangunkan, kalau gedung sekolah kebakaran. Pas sampai lokasi, api sudah membesar," papar Harta.
Pada saat itulah, kata Harta, dia bersama-sama warga yang lain mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Kami bersama warga yang lain hanya memadamkan api dengan alat seadanya. Jumlah kami kalah cepat dengan kobaran api. Sehingga api terus menjalar, dan membakar barang-barang seperti komputer dokumen administrasi dan lainnya," katanya.
Pantauan di lapangan, tiga lokal kelas yakni kelas I, II dan III serta kantor guru SD di area SDN SMPN Satu Atap Pasanggrahan IV ludes yang terbakar.
Terlihat puing-puing kursi, meja, lemari dan perabotan lainnya. Termasuk plafon dan kerangka atap yang ambruk.
Sedangkan sisa kayu yang masih berdiri tampak menopang atap yang terbuat dari baja ringan, dengan kondisi sudah tak kuat menopangnya.
Kapolsek Cisoka AKP Agus Hermanto mengatakan, saat ini kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan.
"Mengenai berapa jumlah kerugian, kami belum bisa menjelaskan secara rinci. Tapi kalau melihat kondisinya, kerugian bisa mencapai ratusan juta," pungkasnya. (MOE)