Minggu, 5 Mei 2024

Judi Kupon Pakong Kembali Marak

Polisi(tangerangnews / rangga)


 
TANGERANGNEWS-Meski peredaran judi kupon toto gelap (Togel) sempat diberantas hingga akar-akarnya setelah adanya instruksi dari Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri yang menyatakan bahwa pihaknya tidak akan setengah hati dalam memberantas penyakit masyarakat itu.
 
Namun, akhir-akhir ini perjudian jenis togel atau pakong beromset ratusan juta rupiah setiap kali putar mulai lagi marak di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang.
 
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang, Kompol Arif Setiawan, dirinya tidak menepis kalau peredaraan penyakit masyarakat ini sudah mulai lagi marak di beberapa wilayah Tangerang. Karena itu, pihaknya telah menginstruksikan pihak Polsek untuk mengangkap pengedar dan bandara judi togel yang telah menjadi target operasi (TO)
 
“Kapolres Kabupaten Tangerang Kombes Eddy Sumitro Tambunan dalam pertemuan dengan para kapolsek belum lama ini telah mengintruksikan untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku Judi Togel. Saat ini kami memang sedang menungu hasil laporan dari para kapolsek untuk bahan evaluasi,” kata Arif.
 
Selain para Kapolsek, kata Arif, anggota Reskrim juga ikut membantu mencari tempat penjualan judi togel yang sudah mulai lagi beredar, meski tidak secara terang-terangan seperti dulu. “Kalau Polsek tidak ada tangkapan maka kita buatkan Sprint untuk memberantas perjudian ini sesuai dengan perintah pimpinan Polri, “ ujar Arief.
 
Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang, Kompol Ari Ardian Rishadi  secara terpisah menyatakan dalam operasi sapu bersih sepuluh hari terakhir ini, pihaknya telah berhasil menangkap sebanyak 20 orang pengedar judi togel dari berbagai lokasi. Namun, Ari tidak bisa menyebutkan secara rinci barang-bukti yang disita dari para tersangka. “Judi kupon togel ini menjadi progam unggulan kita dalam operasi sapu bersih,” tegasnya.
 
Menurutnya, ketika pengungkapan, jaringan judi kopon togel ini terputus serperti kasus narkoba, sehingga pihaknya kesulitan untuk menangkap bandaranya. Barang bukti yang disita seperti rekapan hasil pembelian dari masyarakat dikirim melalui short message service (SMS) dan tidak menggunakan kupon lagi. “Hal inilah menjadi kesulitan kita untuk mengungkap siapa bandarnya karena jaringannya terputus,” pungkasnya.(rangga)

Tags