Jumat, 7 November 2025

2026 Dibangun, Pemkab Tangerang Siapkan Rumah Aman dan Trauma Healing Center untuk Korban Kekerasan

Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah saat membuka Dialog Lintas Sektor bertajuk “Potret Suram Dalam Kekerasan Rumah Tangga: Apa Langkah Kita” di GSG Kecamatan Tigaraksa, Kamis 6 November 2025.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) akan membangun dua fasilitas vital pada tahun 2026 yakni Rumah Aman dan Trauma Healing Center.

Rencana ini diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah saat membuka Dialog Lintas Sektor bertajuk “Potret Suram Dalam Kekerasan Rumah Tangga: Apa Langkah Kita” di GSG Kecamatan Tigaraksa, Kamis 6 November 2025.

Pembangunan kedua fasilitas ini menjadi bentuk kesungguhan dan komitmen nyata Pemkab terhadap perlindungan korban kekerasan.

“Dua fasilitas ini akan menjadi ruang aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan untuk pulih secara fisik dan psikis,” jelas Intan.

Intan menegaskan bahwa komitmen ini melengkapi kesiapan Pemkab Tangerang untuk memperkuat layanan pelaporan, pendampingan psikologis, dan bantuan hukum bagi korban kekerasan.

Adapun dialog tersebut, yang merupakan kolaborasi antara Lembaga Ruang Aman dan Lentera Perempuan, bertujuan memperkuat koordinasi dan edukasi publik tentang pencegahan dan penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Intan menekankan bahwa kekerasan dalam rumah tangga telah menjadi persoalan sosial yang memerlukan penanganan bersama, bukan sekadar isu personal.

Edukasi dan perlindungan sejak dini sangat penting dilakukan di tingkat keluarga dan masyarakat.

“Kita tidak bisa membiarkan korban berjalan sendirian,” serunya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mengambil sikap yang bijak dan tidak takut melapor, karena hukum hadir untuk memberikan perlindungan.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Dr. Afrillianna Purba turut mendorong para korban KDRT agar tidak diam.

Ia menegaskan bahwa laki-laki pun bisa menjadi korban, dan pentingnya komunikasi yang sehat dalam keluarga adalah kunci pencegahan. “Jika ada kekerasan, laporkan, kami siap mendampingi,” tegasnya.

Tags