Kamis, 13 November 2025

Ketua APDESI Kabupaten Tangerang Sebut Peredaran Narkoba Bisa Ditekan Kalau Warga Dekat Agama

Rakor Program P4GN bersama BNK Tangerang dan APDESI Kabupaten Tangerang di Gedung Pekerjaan Umum (PU), Rabu 12 November 2025.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Upaya mewujudkan Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) di Kabupaten Tangerang kini mengambil pendekatan baru yang strategis, yakni melalui penguatan nilai-nilai agama dan moral.

Dalam Rapat Koordinasi Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) setempat mengumumkan rencana kolaborasi intensif dengan para pemuka agama.

Ketua APDESI Kabupaten Tangerang Maskota menegaskan pendekatan keagamaan menjadi kunci vital untuk menekan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat dan generasi muda.

“Kami libatkan para ustaz, ulama, dan MUI dalam sosialisasi. Kalau masyarakat dekat dengan agama, Insya Allah peredaran narkoba bisa ditekan,” kata Maskota, usai Rakor di Gedung PU Kabupaten Tangerang, Rabu 12 November 2025.

Meski demikian, Maskota mengakui bahwa tantangan terbesar dalam perang melawan narkoba di desa adalah sifat peredaran yang tersembunyi bahkan oleh teman sendiri.

“Pengedar itu sembunyi-sembunyi. Ketika ditangkap tangan pun kami tidak punya kewenangan seperti kepolisian,” jelasnya, sambil menambahkan bahwa APDESI juga berencana memperkuat kolaborasi dengan pihak kepolisian untuk penindakan yang lebih efektif.

Kepala BNK Kabupaten Tangerang Dedy Sutardi dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa keberhasilan P4GN terletak pada sinergi BNK dengan para kepala desa, sebagai garda terdepan yang paling dekat dengan masyarakat.

“Begitu kita bisa raih depan masyarakat bersinar, itu pasti masyarakat itu dikomandoi oleh kepala desa. Karena mereka lah yang punya masyarakat secara langsung,” ujar Dedy.

Ia menyebut BNK fokus pada empat program utama yakni lingkungan kerja, pendidikan, perusahaan, dan masyarakat bersinar.

Guna menjamin keberlanjutan, Dedy Sutardi berharap program P4GN di tingkat desa akan diperkuat melalui rencana penyusunan program promotif dan preventif oleh pemerintah desa itu sendiri.

“Kita harap masing-masing desa nanti sudah menyusun programnya. Baik kampanye moral, sosialisasi, maupun kegiatan tingkat RT dan RW. Semua itu harus dikomandoi kepala desa,” terangnya.

BNK juga optimis mulai tahun 2026, setiap desa dapat memiliki program P4GN mandiri di bawah bimbingan Dinas Pemerintahan Desa (Pemdes), sejalan dengan komitmen APDESI untuk menciptakan lingkungan desa yang tidak hanya aman, tetapi juga memiliki benteng moral yang kuat.

Tags