TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menunjukkan komitmen seriusnya dalam penanggulangan HIV/AIDS.
Memperingati Hari AIDS Sedunia 2025 dengan tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”, Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah menegaskan bahwa layanan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak boleh berhenti.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di GSG Puspemkab Tangerang, Kamis 04 Desember 2025, Wabup Intan menyampaikan pesan tegas.
“Pelayanan HIV tidak boleh berhenti. Pencegahan, tes, pendampingan, hingga pengobatan harus tetap tersedia tanpa hambatan. Perubahan di tingkat nasional maupun daerah tidak boleh mengurangi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan,” tandas Wabup Intan.
Jumlah Kasus dan Tantangan Stigma
Wabup menyebut, HIV masih menjadi masalah kesehatan serius. Secara nasional, estimasi ODHA pada 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 564.000 orang.
Khusus di Kabupaten Tangerang, data mencatat ada 3.793 ODHA yang sedang menjalani pengobatan ARV (Antiretroviral), dengan 2.826 di antaranya menunjukkan hasil Viral Load tersupresi, sebuah capaian positif yang menandakan pengobatan berhasil menekan virus.
Namun, keberhasilan pengobatan ini terancam oleh masalah sosial.
"Sekali lagi saya tegaskan, dukungan sosial dan layanan terhadap ODHA tanpa diskriminasi sangat dibutuhkan," seru Intan, menekankan peran penting tokoh agama, termasuk MUI, dalam mengubah stigma masyarakat.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Eliminasi AIDS 2030
Pemkab Tangerang berkomitmen kuat untuk mencapai target Eliminasi AIDS 2030. Guna mencapai target tersebut, dibutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak.
Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang Efi Indarti mengungkapkan sektor pendidikan akan menjadi ujung tombak pencegahan dini. Pihaknya akan segera melakukan deklarasi komitmen pencegahan HIV di lingkungan sekolah.
"Sekolah adalah ruang strategis untuk membangun kesadaran kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS. Anak-anak dan remaja harus diberi pemahaman sejak dini," ujar Efi.
Kegiatan Rakor ini ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada mitra penanggulangan AIDS, pemenang lomba video edukasi, dan pemberian santunan bagi lima anak dengan HIV (ADHIV), serta penandatanganan deklarasi dukungan pencegahan dan penularan HIV/AIDS.