Minggu, 19 Mei 2024

Keluarga Siswa BP2IP Tunggu Hasil Otopsi

Ibu Erfi didepan jenazah anaknya.(tangerangnews / dira)

 

 
TANGERANG–Keluarga almarhum Erfin Juniyantoro ,19, siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) terus menunggu hasil otopsi, untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya pelajar tersebut saat Diklat Orientasi Pembelajaran (DOP) di sekolah calon pelaut tersebut.
 
“Dugaan kami masih kuat bahwa Erfin dianiaya sebelum meninggal. Tapi, untuk kepastiannya kami tunggu dulu hasilk otopsi yang sudah kami serahkan seluruhnya kepada pihak berwenang, khususnya pihak kepolisian,” kata Hari Wibobo ,26, kakak kandung Erfin Minggu (15/7).
 
Dugaan ini, jelas Hari, diperkuat fakta bahwa keluarga menemukan banyaknya luka di sekujur tubuh Erfin saat akan dimandikan. “Sebelumnya keluarga memang tidak ingin memperkeruh meninggalnya almarhum. Tapi, setelah ada kejanggalan keterangan sekolah dan fakta ditubuh korban, kami terpaksa lakukan otopsi. Kini, tunggu saja apa hasilnya, nanti keluarga dikasih tahu,” jelasnya.
 
Sebelumnya, Hari yang ditemui di Villa Regency, Jalan Bumi Raya VI, No.7, RT. 07/07, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mendapati adalam jenazah Erfin sejumlah luka, berupa empat luka bolong di telapak kaki yang terkelupas. Dan juga luka lecet cukup dalam dibagian tulang kering. Ditambah lagi, luka memar di bagian pinggang dan punggung.
 
Banyaknya luka di tubuh Erfin itulah yang membuatnya semakin yakin bahwa, kematian Ervin tidak wajar. Apa lagi, sebelum meninggal, Erfin sudah 4 hari mengikuti ospek ala BP2IP dan tetap dalam keadaan sehat. “Tidak pernah ada rekam jejak penyakit diderita adik saya. Terkhir sakit keras hanya tifus. Makanya, keluarga kaget begitu mendapatkan kabar dari BP2IP kalau Erfin sakit saat mengikuti ospek,” katanya. (DRA)

Tags