Sabtu, 17 Mei 2025

Angka PRT dibawah Umur Masih Tinggi

( / )

 
TANGERANG– Angka pekerja rumah tangga (PRT) di kalangan anak-anak dibawah umur masih cukup tinggi. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, di wilayah Jabodetabek saja ada sekitar 700ribu PRT di bawah umur.
 
 Demikian diungkapkan Manager Pronot, salah satu lembaga sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan PRT anak, Arum Ratnawati saat kunjungan di Kelurahan Mekarbakti, dalam acara kunjungan delegasi Internatioan Labour Organization (ILO) dari 5 negara Asia, di Kelurahan Mekarbakti, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/3).
 
Arum juga mengatakan, dari jumlah yang ada, mayoritas anak-anak yang putus sekolah. Yang dalam hal ini, kata Arum, masih perlu mendapatkan akses ketrampilan dan pendidikan.
 
“Dalam kurun waktu lima tahun, dari dua koma lima juta jumlah PRT, tujuh ratus ribu diantaranya adalah anak-anak yang masih dibawah umur. Yang tentu saja, mereka masih membutuhkan akses untuk pendidikan, dan ketrampilan,” ujar Arum.
 
Adapun kunjungan delegasi ILO dari 5 negara seperti Laos, Kamboja, Vietnam, Philipina, dan Timor Leste ini, adalah sebagai bentuk studi banding. Karena dimasing-msing negara tersebut juga, kata Arum, juga mempunyai PRT yang usianya masih dibawah umur. Yang tentu saja mempunyai problem, atau permasalahan yang hampir sama. Yaitu kurangnya akses ketrampilan, dan pendidikan.
 
“Kenapa kami memilih wilayah Kelurahana Mekarbakti, karena di wilayah ini merupakan wilayah kompleks perumahan, yang otomatis juga banyak terdapat PRT. Seperti Kompleks Perumahan Citra Raya. Disini hampir seluruh penduduknya menggunakan jasa PRT. Yang tentu saja sangat rentan mempekerjakan anak-anak yang masih dibawah umur,” paparnya.
 
Salah seorang delegasi ILO dari Bangkok, Simrin Sing mengatakan, di negaranya juga mempunyai problem yang sama. Namun jumlah PRT di wabah umur, tidak sebanyak yang ada di Indonesia.
“Kamu juga melakukan hal yang sama. Yaitu, memberikan pelatihan, serta ketrampilan kepada PRT di bawah umur. namun, jumlah di negara kami tidak seperti di Indonesia, yang mencapai tjuuh ratusan ribu,” katanya.
 
Kepala Kelurahan Mekarbakti Nasita Sunarya tidak memungkiri, jika di wilayahnya terdapat banyak kompleks perumahan, yang penghuninya banyak menggunakan jasa PRT. Namun sejauh ini, pihaknya bekerjasama dengan salah satu lembaga sosial Mitra Imadei untuk memberikan ketrampilan, serta pendidikan kepada para PRT yang usianya masih di bawah umur.
 
“Kami sangat bersyukur. Dengan adanya studi banding delegasi ILO dari lima negara ini, diharapkan bisa semakin menambah wawasan. Karena kami bisa saling bertukar pikiran, dan pengalaman dengan orang-orang dari negara tetangga. Dan, sejauh ini, kami bekerjasama dengan salah satu lembaga sosial, telah memberikan pendidikan dan ketrampilan kepada para PRT yang usianya masih di bawah umur. Kami memberikan bekal pendidikan dan ketrampilan ini, diluar jam-jam kesibukan merak,” katanya.
 
Koordinator Program Lembaga Mitra Imadei, Inke mengatakan, memlalui program-brogram yang diselenggarakan oleh Mitra Imadei, para PRT umur ini dididik tidak hanya dalam hal pekerjaan sebagai PRT. Tapi juga wawasan tentang seni budaya, serta ketrampilan lain, yang nantinya bisa bermanfaat.
 
“Di lembaga kami, PRT di bawah umur juga kita berikan ketrampilan-ketrampilan yang nantinya bisa dijadikan bekal untuk masa depan mereka. Seperti menjahit, membuat berbagai ketrampilan tangan. Bahkan, kami juga memberikan ketrampilan sesuai dengan bakat, dan minat mereka,” terangnya. (HMS)
 
Tags