TANGERANG-Aliansi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) dan Solidaritas Masyarakat Tangerang mendemo Kantor Wali Kota Tangerang, Kamis (20/3). Aksi demo mereka lakukan untuk memperingati 100 hari kerja wali kota Arief R Wismansyah dan wakil wali kota Sachrudin terpilih.
Dalam tuntutannya, mereka meminta agar Arief-Sachrudin membenahi carut marutnya manajemen PDAM Tirta Benteng dan banyaknya pembangunan tower seluler (BTS) tanpa izin.
Dalam aksi tersebut mereka menyegel pintu pagar kantor karena Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tidak mau menemui masa pendemo. Sempat juga terjadi ketegangan antara pendemo dan aparat Satpol PP karena petugas mencopot segel tersebut.
“Kami menuntut Wali Kota mencabut SK pengangkatan Plt Dirut PDAM Tony Wismantoro karena diduga tidak sesuai dengan peraturan undang-undang,” kata koordinator aksi dari UMT Fajar Dado.
Selain itu, mahasiswa juga meminta adanya pemeriksaan atas oknum-oknum tim penilai yang beranggotakan dewan pengawas, Sekda, BKPP dan inspektorat yang mengeluarkan SK kepada Tony Wismantoro.
Selain itu, terkait banyaknya BTS di wilayah Kota Tangerang yang tidak dilengkapi perizinan, hal itu dikhawatirkan berdampak pada lingkungan dan merugian keuangan negara karena tidak masuk daftar retribusi.
“Keberadaan tower tanpa izin ini memunculkan dugaan adanya praktek mafia perizinan di Kota Tangerang. Kepala BPPMPT, BPLH, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota seharunya menjadi pihak-pihak yang bertanggung jawab menertibkan keberadaan tower bodong ini,” tukas Dado.
Untuk itu, pihaknya menuntut agar Pemkot memeriksa pihak-pihak terkait tersebut serta melakukan penindakan terhadap tower yang tidak memiliki izin.