Jumat, 17 Mei 2024

Harga BBM Turun, Pengguna Jasa Angkot di Kota Tangerang Desak Penyesuaian Harga

Ilustrasi Angkot di Tangerang Demo(Dira Derby / TangerangNews)

 
TANGERANG-Pengguna jasa angkot di Kota Tangerang mendesak agar pemerintah daerah setempat untuk segera bisa menyesuaikan tarif angkutan umum kota (angkot)  dengan disesuaikan  turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
 
Adapun jumlah angkot yang ada di Kota Tangerang saat ini sekitar 5.000 unit. Angkot tersebut beroperasi di 20 trayek.

“Giliran naik mereka buru-buru ikut naik (harga BBM). Sekarang turun kok enggak ikutan turun, pemerintah daerah bagaimana ini, seharusnya diatur juga kalau turun,” ujar Ipah warga Cipondoh Kota Tangerang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang bersama Organda menyepakati kenaikan tarif angkutan umum sebesar Rp 1000. Tarif tersebut mulai berlaku pada 20 November 2014.
 
 
Meski harga BBM turun per 1 Januari 2015. Namun, Angkot yang ada di Kota Tangerang tidak ada perubahan. Mereka tetap mengenakan tarif saat BBM naik beberapa waktu lalu.


 Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangerang Rudi Faisal Siregar mengatakan, harga minyak dunia memang belakangan ini sering tidak stabil.  Karenanya, pihaknya tidak ingin tarif angkota juga ikut turun.

“Sementara ini tarif enggak mungkin diturunkan. Karena turunnya harga BBM ini  kan mengikuti harga minyak dunia. Jadi bisa tiba-tiba naik lagi,” kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangerang Rudi Faisal Siregar, Minggu (4/1).
 
Menurunya, menurunkan tarif angkot akan menjadi riskan dan dapat menimbulkan gejolak jika harga BBM tiba-tiba naik lagi.
“Memang idealnya turun, tapi ini riskan. Kita juga dilema, kalau salah ambil keputusan, para sopir angkot bisa demo lagi,” ujarnya.
Tags Arief R Wismansyah