Minggu, 5 Mei 2024

Warga yang Ditelanjangi Tuntut Pemimpin Aliran

Aliran Sesat(tangerangnews / dens)

TANGERANGNEWS-Muhtadin, 37, salah seorang korban pemukulan sejumlah kelompok massa penganut aliran sesat di Jalan Melati No 5, RT 5/2 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang merasa tak terima atas tindak kekerasan terhadap dirinya.
 
Untuk itu, mereka berencana menuntut pemimpin kelompok aliran, Fitri, ke jalur hukum.
Muhtadin mengaku tidak bisa memaafkan perbuatan Fitri bersama kelompoknya  yang menuduh dirinya memiliki tuyul dan melakuakan hubungan zina, hingga dia dipukuli dan ditelanjangi, pada Minggu (6/6) dini hari, kemarin.  
 
“Kami tidak terima dengan perlakuan ini, sebab kami tidak mempunyai salah apapun kepada pelaku, kami mengambil jalur hukum karena pelaku sudah merenggut nama baik dan martabat keluarga kami,” ungkapnya, Senin(7/6).
 
Dalam aksi penganganiayan tersebut, lanjut Muhtadin, tidak hanya dia yang menjadi korban kekerasan tapi istrinya Marfuah 26, dan tetangganya, Yayah, 30, juga menjadi korban. “Kami ditelanjangi dan dipaksa mengaku. Bahkan Yayah juga dipukul kepalanya pakai kayu sampai berdarah,” terangnya.
 
Bapak lima anak ini menambahkan, penuduhan tersebut dilontarkan kepada dirinya lantaran pemipmin aliran tersebut, Fitri, merasa kehilangan emas sebanyak 25 gram dan uang puluhan juta, tapi kenyataannya barang-barang tersebut digunakan oleh ustad yang merupakan masih kerabat keluarga.
 
“Sekarang barang-barang tersebut ada dirumahnya. Kami tidak mau memperkeruh keadaan, walaupun keluarga besar Fitri sudah datang untuk meminta maaf, tapi untuk masalah ini kami tetap mempunyai komitmen yakni jalur hukum,” terang Muhtadin.
 
Sedangkan terkait aliran yang dipimpin Fitri, Muhtadi mengungkapkan, hal ini bermula Fitri sering kesurupan setelah setelah kakeknya meninggal pada minggu lalu. Fitri bersama kelomok yang juga merupakan keluarganya itu pun sering melakukan pengajian terselubung. “Ketika kesurupan, dirinya sering berkhotbah dan mengucapkan jika dirinya utusan Nabi Muhammad,” paparnya.
 
Sementara itu, Ketua RW 02, M Hasan mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum memperbolehkan Fitri dan keluarganya tinggal ditempat tersebut, hal ini untuk mencegah terjadi hal yang berdampak negatif. “Mungkin kami tidak akan memperbolehkan keluarga tersebut tinggal diwilayah kami,” ujar Hasan.(rangga)

Tags