Minggu, 19 Mei 2024

Pengamanan Natal, Polres Tangerang Gandeng Lintas Agama

Polisi(tangerangnews / rangga)



TANGERANGNEWS
-Jajaran Polres Metropolitan Tangerang menggandeng Mejelisi Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Front Pembela Islam (FPI) dan lapisan masyarakat untuk mengamankan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru nanti.

Selain menggandeng lintas agama,  Polres Kota dan Kabupaten juga melakukan siaga satu dengan mengerahkan 2/3 dari jumlah anggota dalam menyambut perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.

“Kita sudah berkoordinasi dengan  lapisan masyarakat, tokoh agama, MUI, FKUB, FPI, dan isntasi terkait serta pengurus gereja untuk menyamankan visi misi agar perayaan Hari Raya Natal khususnya di Kota Tangerang ini berjalan dengan aman, “kata Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombes Tavip Yulianto,  kepada wartawan hari ini.

Kapolres menyatakan pihaknya tidak menginginkan adanya gangguan dan penebaran teror serta sweeping terhadap tempat tempat ibadah  tertentu seperti di wilayah lain pada saat merayakan Hari Natal. “Ancaman seperti itulah yang kita antisipasi untuk duduk bersama dengan tokoh masyarakat dan para ulama agar perayaan Hari Natal di Kota Tangerang, berjalan dengan kondusip dan tertib, “ ujar Tavip.

Disamping menempatkan beberapa aparat polisi di tempat ibadah, Kapolres juga mengarapkan ada koordinasi antara pihak gereja dengan warga lingkungan sekitar mulai dari RT, RW hingga Kelurahan pada perayaan nanti. “Saya sudah mengintruksikan kepada Polsek-Polsek dan Polres untuk menempatkan anggotanya di tempat-tempat sarana ibadah untuk melakukan pengawasan, “ungkap Tavip.

Pada hari H nya nanti, sambung dia, ada lagi penambahan personil di tempat ibadah tersebut untuk pengamanan. “Jadi semua gereja yang ada di  Kota Tangerang, yaitu berkisar 40 unit sudah dilakukan penjagaan dan pengamanan dengan mengerahkan 800 anggota polisi karena  sudah siaga satu sampai menjelang Tahun Baru nanti, “tegas Kapolres.

Namun, Kapolres juga menghimbau saat perayaan Hari Natal nanti para jemaat untuk tidak membawa tas berukuran besar  dan tertutup untuk memudahkan petugas melakukan pemeriksaan. “Kalau bisa para jemaat itu cukup membawa alkitab saja,”jelasnya. (tmn/dira)

Tags