TANGERANGNEWS-Puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda (GMP) Merah Putih yang hendak melakukan aksi demo menolak pembabasan bersyarat Artalita Suryani alias Ayin di depan Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Wanita Tangerang pada Rabu (19/1) siang, dihadang sekelompok massa berpakaian preman yang diduga pendukung Ayin.
Sebelumnya, para demonstran yang tiba di depan Lapas Wanita Tangerang dengan menggunakan minibus Kopamijaya 102, sempat menggelar spanduk dan menyebarkan selebaran berisikan penolakan pembebasan bersyarat terhadap Ayin yang rencananya akan dikabulkan pada tanggal 27 Januari mendatang.
Namun, selang beberapa menit, mereka kembali menyimpan alat propaganda unjuk rasa tersebut , setelah ada larangan dan ancaman dari massa pendukung Ayin yang berkulit hitam dan berbadan tegap. Padahal, rencana aksi tersebut sudah mendapatkan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian yang jumlahnya jauh lebih banyak, baik dari massa pengunjuk rassa maupun massa pendukung Ayin.
“Kita menunggu intruksi lebih lanjut,” kata Sekjen GMP Merah Putih Raditya Hidayat sambil merangsek ke minibus 102 dan berlalu pergi bersama rombongannya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan aksi Aju saat dihubungi wartawan mengaku aksi terpaksa harus dicancel karena pihaknya dilarang oleh massa Ayin. “Kita akan agenda ulang lagi beberapa hari ke depan dengan mengerahkan dua minibus dan massa yang lebih banyak lagi,” tandasnya.
Adapun tuntutan yang tertuang dalam selebaran GMP Merah Putih, selain penolakan terhadap pembebasan bersyarat Ayin yang menjadi terpidana karena kasus penyuapan terhadap Jaksa Urip Tri Gunawan. Selain itu, mereka menuntut agar aparat hokum menghukum koruptor seberat-beratnya, pecat Kalapas dan Kakanwil Kemenkum HAM Banten, dan meresufle Menkum HAM karena telah berulang kali membohongi rakyat dengan memberikan grasi terhadap koruptor.(RANGGA ZULIANSYAH)
Tags