TANGERANGNEWS-Warga Cina Benteng yang tinggal di bantaran kali Cisadane, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (6/2), mengelar aski seribu lilin sebagai betuk keprihatinan terhadap rencana peneriban pemukiman warga oleh pemerintah setempat yang kini menghantui warga.
Aksi ini diikuti sekitar 500 warga dari empat kampung di Kecamatan Neglasari yang akan terkena penertiban, seperti Kapmung Sewan Bedeng, Sewan Tangga, Sewan Lebak dan Sewan Kokun. Ribuan lilin berwarna merah tersebut dinyalakan oleh warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak ini di Balai Pertemuan warga.
Koordinator aksi, Edi Lim mengatakan, aksi tersebut merupakan pengharapan dalam suasana hari raya Imlek. “Kami berdoa bersama , supaya di hari Imlek ini bisa ada titik temu dan penyelesaian dari rencana penggusuran yang sedang kita hadapi,” katanya.
Edi yang juga Ketua Forum Masyarakat Kampung Benteng (FMKB) mengatakan bahwa rencana pennertiban tersebut telah membuat hidup dalam kekhawatiran. Bahkan perayaan Imlek kali ini dilangsungkan secara sederana saja tanpa perayaan. “Warga sekarang was-was, tidak lagi hikmat dalam merayakan imlek. Cuma sekedar silaturahmi dan berfoa di Vihara saja,” terangnya.
Saat ini, kata Edi, maslaah penertiban warga bantaran sedang dibahas di tingkat Pemerintah Pusat, namun tidak pernah mendapat titik temu. Untuk itu ia berharap agar doa mereka untuk mendapat solusi terbaik bisa terkabul. “Kita Cuma ingin rumah layak huni. Solusi terbaik yang kita tawarkan yakni penataan ulang 10 meter belum ada tanggapan. Masalah ini deadloc,” papar Edi.(RANGGA ZULIANSYAH)
Tags