Selasa, 13 Mei 2025

KPK Tangkap Jaksa Tangerang, Diduga Peras Pegawai BUMN

KPK(tangerangnews / kpk)

TANGERANGNEWS-Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap dua orang di Pondok Aren, Bintaro, salah satunya adalah jaksa di Kejari Tangerang. Sebelum menangkap, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara KPK dengan mobil milik jaksa.

Sumber wartawan , Sabtu (12/2/2011) menceritakan, jaksa berinisial DSW dan pegawai BUMN ini sudah diintai sejak sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Penangkapan sendiri terjadi pukul 21.00 WIB.

Pegawai BUMN itu menyerahkan uang yang dibungkus amplop coklat di pinggir jalan. Usai menerima, DSW pun langsung pergi.

Tidak berapa lama, tim KPK langsung mengejar mobil DSW, Terios hitam bernopol B 1835 VFD dengan logo kejaksaan di nopolnya itu. Di sinilah terjadi aksi kejar-kejaran.

Di sekitaran Bintaro Regency, DSW mulai sadar jika dibuntuti KPK. Ia pun memacu kendaraannya makin cepat.

KPK yang menerjunkan empat mobil pun langsung mengepung. Supaya tidak lari, salah satu mobil KPK, Toyota Inova pun memepet mobil DSW. Bahkan bemper belakang Inova sampai penyok ditabrak Terios.

Di dalam mobil tersebut ditemukan amplop. "Jumlahnya masih dihitung," kata juru bicara KPK, Johan Budi.

Hingga kini kedua orang tersebut masih diperiksa KPK. Sementara itu Terios yang bodinya terbaret-baret itu disita oleh KPK.
 
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tangerang Chairul Amir mengatakan, DSW sudah dua tahun menjadi jaksa di Kejari Tangerang.

"Dia ditugaskan sejak 2009-an seingat saya. Dia memang lebih lama di sini, kalau saya kan baru," ujar Chairul Amir saat dihubungi Sabtu (12/2/2011).

Menurut Chairul, DSW merupakan jaksa fungsional di Kejari Tangerang, dan bertugas di Seksi Intelijen. "Iya dia di di intel," ujarnya singkat.

Chairul juga mengetahui bila anak buahnya telah di tangkap KPK, namun dirinya tidak tahu sebab musabab ditangkapnya DSW. "Ya saya baru tahu, tetapi kan masih simpang siur. Ada yang bilang karena kasus suap BUMN lah, dan ada lagi yang lainnya," katanya.

Meski begitu, Chairul Amir enggan memberikan komentar lebih banyak lagi. "Saya tidak mau memberikan keterangan yang sepotong-sepotong. Apa kasusnya dan permasalahannya harus saya mengerti dulu, apa alasan KPK menangkapnya, jadi tidak bagus kalau saya komentar tanpa tahu kasusnya, takutnya malah simpang siur," tutupnya. (DIRA DERBY)

Tags