Minggu, 19 Mei 2024

Kakinya Disiram Air Panas, PRT Kabur

Juhaeni PRT yang disiram air panas.(tangerangnews / dira)

TANGERANG-Juhaeni ,20, seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) asal RT 01 RW 01,Dusun Pahing, Desa Kadurama, Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten  Kuningan, Jawa Barat,  diduga disiram air panas kakinya oleh majikannya. Namun, Juhaeni lupa di mana rumah majikannya berada, meskipun dapat dipastikan berada di sekitar  Tangerang.  

Hal itu terjadi menurut Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Kota Tangerang , AKP Miarsih , lantaran adanya guncangan jiwa setelah korban diperlakukan seperti itu. “Apalagi, dia juga baru bekerja sebagai pembantu, dan baru kerja di sana dua bulan,” ujar Miarsih.
 
Peristiwa penyiraman air panas itu terjadi, menurut Miarsih,  pada Selasa (12/04/2011). Saat itu, korban habis melarang anak majikan yang usianya berkisar 5 tahun (korban lupa nama anak majikannya), untuk pergi bermain ke luar rumah.
 
“Anaknya ingin main ke luar rumah, tapi dilarang oleh Juhaeni. Korban melarang itu karena memang pesanan orangtuanya, begitu orangtuanya pulang, anaknya mengadu bahwa habis dimarahi Juhaeni, korban kemudian langsung disiram air panas,” terang Miarsih.
 
Setelah disiram air panas, korban pun merasa tak kuasa lagi bekerja di rumah majikannya itu. Terlebih, menurut Juhaeni, dia tidak boleh melihat keadaan luar rumah. “Dia mengaku sama sekali tidak diperbolehkan keluar rumah. Akhirnya, tadi pagi dia kabur dan mencari tukang ojek. Meminta diantar ke Terminal untuk pulang kampung, ” jelasnya.
 
Menurut pengakuan Juhaeni kepada petugas, dia sempat diantar ke Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang. Namun, karena tidak ada bus dengan rute ke Kuningan, dia lalu diantar ke Ciledug. “Sesampai di sana dia dilepas oleh tukang ojek itu, dan dia pun kebingungan mencari bus. Sementara kakinya tak kuat berjalan. Melihat itu, warga rupanya memperhatikan dan mengantarnya ke Polsek Ciledug,” tegasnya.
 
Setelah diantar ke Polsek Ciledug, anggota di sana lalu membawanya ke Polres Metro Kota Tangerang untuk diperiksa di Unit PPA. “Sekarang korban sudah kami bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, dia sepertinya menderita tekanan dan guncangan yang cukup hebat. Sehingga belum bisa menceritakan secara detail,” terang Miarsih.
  
Setelah menjalani pengobatan di RSUD Kabupaten Tangerang, petugas Polres Metro Kota Tangerang penyelidikan baru akan dilanjutkan. “Kita mempertimbangkan kesehatannya dulu yang lebih utama,” jelasnya. (DRA)

Tags