Senin, 12 Mei 2025

MV Sinar Kudus Sempat Akan Dirompak Lagi

Slamet ditemani istrinya, Isyam Yuni Astuti anaknya Rezky Judiana,20.(tangerangnews / dira)

TANGERANG-Kepulangan para awak anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus yang dirompak di Somalia mengisahkan cerita bahagia oleh keluarga yang selama ini telah cemas menunggu.
Betapa tidak, belakangan diketahui, setelah ditebus. Kapal kembali didatangi empat perompak yang sudah siap memanjat naik ke kapal tersebut.  Itu dikatakan oleh Kapten MV Sinar Kudus, Slamet Juhari ,53 yang ditemui di kediamannya, di perumahan Griya Kencana II, Blok N.20, Ciledug, Kota Tangerang.

 “Saya itu dirampok oleh perompak bernama Muhammad Salah. Pada saat saya akan dilepas, karena dia sudah mendapat tebusan. Dia mengatakan kepada saya, anda tenang saja. Tidak akan dirompak lagi. Ternyata faktanya tidak. Empat mil setelah dilepas,  pas di jalan dirampok lagi,” ujar Slamet, hari ini.

Beruntung petugas TNI, kata dia, sigap, begitu pihaknya tahu akan dirompak lagi.  Dirinya langsung menghubungi petugas TNI. Hebatnya,  meski jaraknya jauh, sekitar 14 mil dari tentara, petugas TNI  berhasil menyelamatkan MV Sinar Kudus dari upaya pembajakan yang kedua kalinya itu.

 “Mereka tembak mati empat orang pembajak baru lainnya itu. Saya tidak mengenali wajah pembajak yang tewas ini, saya pikir ini adalah pembajak baru. Kami benar-benar diselamatkan oleh TNI, seperti di film-flim. Mereka bisa bergerak lebih cepat dari pembajak,” terangnya.

Slamet mengaku senang bisa selamat dan kembali ke tanah air setelah berangkat berlayar pada 29 Februari dan  baru dibebaskan pada 1 Mei 2011 atau selama 46 hari dibajak. “Saya dibajak pada 16 Maret, setelah sempat mengisi bahan bakar,” terangnya.

Slamet kemudian menceritakan bagaimana MV Sinar Kudus dibajak oleh pimpinan pembajak bernama Muhammad Salah.  Slamet b ukan tidak mengetahui dirinya akan menjadi korban pembajakan. Dia telah mengetahuinya, sejak jarak 7 mil telah dikuntit sebuah kapal.  

Posisinya kapal yang akan membajak itu, menurut Slamet, di  depan sebelah kiri.  Mereka, kata Slamet, kemudian menurunkan speedboat dua.  Dua speedboat itu membawa empat orang hitam asal Somalia. Mereka, menurut Slamet membawa bazoka  dan AK-47. “Saya sebenarnya tahu, tetapi mau bagaimana lagi, kecepatan kita hanya 12 knot, mereka bisa sampai 30 knot.

Saya sudah berusaha menghindar, tetapi mereka memutar dan menghadang. Begitu empat orang itu naik dengan menggunakan tangga setinggi 12 meter, kami langsung menyerah,” kata Slamet.

Slamet menceritakan, dari sekian banyak perompak ada satu orang berkulit putih diantara perompak itu.  Kepada Slamet, sang  bule itu mengaku hanya sebagai  translator.”Karena setelah sempat orang itu, sekitar 30 orang ikut naik ke pesawat kami. Saya bingung, padahal sudah sering melintasi daerah Somalia ini, saya sudah empat kali. Pertama kali 2007 lalu,” katanya.
Slamet mengatakan, tujuan dirinya berlayar ke  Roterdam untuk mengantar barang berupa nikel seharga Rp1,5 triliun. Beruntung, pihak perusahaan MV Sinar Kudus membekaskan para ABK dan sitaannya. Meski begitu, seluruh benda berharga milik Slamet pun juga menjadi jarahan para pelaku, termasuk tiga telepon selularnya dan uang gajinya.
 
Salat Berjamah dengan Perampok
 
Salah satu kunci bisa selamatnya para ABK kapal MV Sinar Kudus, selain tebusan menurut Slamet Juhari karena sering menggelar salat berjamaah.

"Bahkan tidak jarang mereka (perompak) ikut salat," ujar Slamet ditemani istrinya, Isyam Yuni Astuti anaknya Rezky Judiana,20, Reska Judittya ,23 dan istrinya Isyam Yuni Astuti ,54.
Slamet salat di dek (atas) kapal MV Sinar Kudus, ketika menggelar salat itu kerap membawa seluruh ABK-nya. "Kami biasa salat berjamaah, seluruh ABK yang berjumlah 20 orang ikut. Kalau kita izin salat, mereka tersenyum Mereka berkata, kita sama-sama muslim, saya sangat mengerti," ujar Slamet meniru perompak.

Salat yang kerap berjamaah adalah salat Magrib dan Isya."Dengan salat kita bisa menjaga mereka, agar mereka tidak melakukan kekerasan kepada kita. Ini benar-benar terjadi, tak satu pun dari kami yang dipukul," terangnya.  (DRA)

Tags