Senin, 12 Mei 2025

Kepala Lapas Pemuda Tangerang Terancam Dipecat

Kalapas Pemuda, Kunto Wirianto.(tangerangnews / dira)



TANGERANG-
Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Kunto Wiryanto, terancam dipecat dari kursi empuknya. Jika dalam pemeriksaan tim internal Kementerian Hukum dan HAM menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan Kunto. Karena selama kepemimpinan Kunto, sudah dua kali penjara itu dibobobol oleh para napinya. 

Demikian yang dikatakan Imam Santoso, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, ketika dihubungi wartawan,  Jumat (10/6). "Jika betul ada pelanggaran, tentunya Pak Kunto bisa dipecat," ujarnya.

Namun kata Imam, tim pemeriksa internal masih bekerja, dan belum menyerahkan laporannya kepada dirinya. "Tim pemeriksa dibentuk sejak Senin (6/6) lalu, dan bekerja hanya seminggu. Jadi hasil pemeriksaan baru diketahui minggu depan. Dari situ baru bisa diambil tindakan," ucapnya.

Tim pemeriksa berjumlah enam orang. Selama ini sudah ada beberapa petugas Lapas Pemuda Tangerang yang diperiksa, salah satunya Kunto Wiryanto. Seperti diketahui, Minggu (5/6), masyarakat dikejutkan dengan kaburnya enam orang napi Lapas Pemuda Tangerang. Lebih mengejutkan, napi itu kabur sekitar jam 14.00 - 15.00, dan beredar kabar saat itu ada beberapa penjaga yang sedang main judi sehingga lengah.

Terkait isu sudah keluarnya surat pemecatan Kunto, kata Imam, hal itu tidak benar. "Belum ada itu. Hasil dari tim saja belum diserahkan kepada saya. Yang pasti, napi itu bisa kabur karena ada kekurangan dibidang pengawasan. Nah itu yang sedang dikejar tim. Selain itu kami sedang mencari siapa yang bertanggung jawab, karena sudah pasti ada," ucapnya.

Sementara itu, Kunto Wiryanto yang juga dihubungi dirinya belum mendengar bahwa akan dipecat. "Sampai sekarang sih saya masih pergi ke kantor. Saya memang sudah diperiksa, tapi tidak tahu apa hasilnya," ujarnya.

Kunto sendiri siap atas sanksi apapun yang dijatuhkan kepada dirinya. "Yang jelas saya sudah bekerja seoptimal mungkin. Karena untuk menjaga sekitar 2.000 napi bukan hal yang mudah, mengingat jumlah tenaga pengawas yang kurang," katanya.(DRA)

Tags