TANGERANGNEWS.com – “Gimana mau kolaborasi, rapat aja kagak dateng,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Maryono saat memimpin rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) triwulan III 2025.
Pernyataan Maryono jadi semprotan keras bagi sejumlah pejabat yang bolos dalam rapat yang digelar di Ruang Al Amanah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis 25 September 2025.
Wakil Wali Kota yang tampak geram menilai, absennya pejabat OPD sama saja mengecewakan upaya serius dari lurah, camat, hingga kader PKK yang sudah turun langsung ke masyarakat. Menurutnya, tanpa keterlibatan maksimal, sebesar apa pun anggaran akan sia-sia.
“Jangan sampai kita banyak anggaran tapi endingnya enggak dapet. Goals-nya enggak dapet. Percuma pak lurah, pak camat, ibu PKK sudah turun ke wilayah, tapi goals-nya enggak dapet. Kenapa? Karena OPD terkait tidak merepresentasikan dengan maksimal,” tegasnya dihadapan peserta rapat.
Maryono juga mengungkapkan, ada empat OPD yang menjalankan program penanganan stunting dengan skema permakanan. Namun, jika kinerjanya hanya sebatas program seremonial, hasilnya mustahil tercapai.
“Kalau cuma sekedar program, kegiatan segala macem, bla bla bla. Hadir cuma ngasih sembako, itu satu dinas juga cukup. Berapa duit APBD yang keluar kalau kitanya nggak maksimal? Ending tujuannya harus dapet, goals-nya harus dapet,” sambungnya dengan nada tinggi.
Sikap tegas Maryono itu langsung ramai dibicarakan warganet di media sosial. Mereka menilai Maryono sudah tepat menegur keras pejabat yang mangkir, apalagi isu stunting menyangkut masa depan generasi bangsa.
Beberapa komentar dukungan yang muncul di jagat maya seperti akun @arifathari97 menuliskan, “Menyala pak wakil.” Disusul komentar @dwi.karrik77 “Omelin ajah pak, mau gaji gede tapi nggak mau kerja.”
Kemudian akun @arief_gybe yang mendesak, “Kasih paham pak wakil, segera evaluasi.”
Bahkan @azhari_bogam_real menyindir tajam, “Challange para pemimpinannya, jika KPI kinerjanya melempem, lelang saja jabatannya.” tulisnya di kolom komentar @prokopimkotatangerang.