Jumat, 3 Oktober 2025

Intip 7 Motif Batik Khas Tangerang: Lenggang Cisadane hingga Perahu Naga Jadi Simbol Keberagaman Etnis

Motif batik khas Kota Tangerang.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNES.com-Dalam momen Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, Kota Tangerang tak hanya sekadar ikut merayakan warisan UNESCO.

Kota yang dikenal sebagai melting pot budaya ini menggunakan batik sebagai kanvas untuk menceritakan kisah keberagaman dan sejarahnya yang kaya.

Motif-motif batik khas Tangerang secara unik merefleksikan perpaduan tiga budaya utama yakni Sunda, Betawi, dan Cina yang telah hidup berdampingan secara harmonis.

Setiap goresan pada kain menyimpan filosofi mendalam dan menjadi penanda penting kota tersebut.

 

Keunikan dari Tujuh Motif Khas

Salah satu motif paling simbolis adalah Motif Lenggang Cisadane, yang bukan hanya indah, tetapi juga naratif. Motif ini menggambarkan 13 penari dari 13 kecamatan, menampilkan tarian yang memadukan unsur-unsur kesenian Jaipong (Sunda), Jali-Jali (Betawi), Jawa, dan Cina.

Ini adalah representasi visual dari kerukunan dan akulturasi budaya yang mendefinisikan Tangerang.

Jejak sejarah Cina Benteng diabadikan melalui Motif Perahu Naga, yang menceritakan perlombaan tahunan di Sungai Cisadane, sebuah event tertua yang konon telah digelar sejak tahun 1910 pada Festival Peh Cun.

Sementara itu, Motif Sundara Loka menjadi ringkasan visual landmark kota, mulai dari dayung di Sungai Cisadane, Kelenteng Boen Tek Bio, hingga Masjid Raya Al-A'zhom.

Tak hanya itu, kain batik juga digunakan untuk mengabadikan bangunan dan ikon kota yang memiliki nilai historis dan moral.

Seperti Motif Pintu Air Sepuluh yang menyiratkan makna Keseimbangan dan Kearifan Lokal. Motif ini mengingatkan pada infrastruktur kuno tahun 1927, yang melambangkan pengelolaan sumber daya air dan pentingnya menjaga keseimbangan antara alam dan teknologi.

Lalu, Motif Jembatan Berendeng, melambangkan Konektivitas dan Pembangunan Berkelanjutan. Mencerminkan komitmen kota untuk menyatukan wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan Motif Al-A’zhom berfokus pada Spiritualitas dan Keagungan Arsitektur. Lima kubah masjid yang digambarkan melambangkan nilai-nilai ketuhanan dan persatuan yang menaungi masyarakat kota.

Motif Jam Gede Jasa menyiratkan nilai Ketepatan Waktu dan Modernitas, yang menunjukkan semangat Kota Tangerang sebagai kota urban yang disiplin dan menghargai efisiensi dalam 

Tags Batik Kota Tangerang Batik Sundara Loka Batik Tulis Budaya Tangerang Budaya Tangerang Hari Batik Nasional Peninggalan Budaya Seni & Budaya Tangerang