Minggu, 19 Mei 2024

Pesta Miras Berujung Maut, Dua Orang Tewas

Korban miras oplosan yangs selamat, Nana alias Maman, 24, Margiono ,38, dan Adel ,25.( / )

TANGERANG-Pesta minuman keras (miras) yang dilakukan sejumlah warga di RT 04 RW 04, kelurahan Cibodas Besar, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Minggu (25/9) dini hari, berujung maut. Dua dari tujuh orang yang melakukan pesta tersebut meninggal dunia di rumah sakit.
 
 
Adalah Margiono ,38, Adel ,25, dan Nana alias Maman ,24, tiga orang yang selamat. Sedangkan dua orang warga yang tewas adalah Jaruddin alias Ambon dan Rudi alias Aloy. Sedangkan dua orang lainnya yang selamat adalah Ade dan Juju. Ade adalah penyedia miras oplosan yang tidak diketahui keberadaannya saat ini.
 
Menurut tiga orang yang selamat, pesta miras diadakan Ade, bersamaan adanya pentas dangdut di RT 04 RW 04, Kelurahan Cibodas Besar, Kecamatan Cibodas, Sabtu (24/9) lalu. Ternyata momentum itu dimanfaatkan Ade untuk mengoplos minuman, yang tidak diketahui teman-temannya itu.
 
"Saya sebenarnya tidak mau ikut. Cuma pas pulang kerja sekitar jam 24.00, saya diajak Ade untuk minum-minum. Baru saya minum setenguk, kepala langsung pusing tujuh keliling, mata gelap. Saya langsung minta pulang," ucap Margiono, yang berprofesi sebagai pedagang sayur di BSD.
 
Menurut Margiono, sekitar pukul 02.00 WIB Minggu (25/09) , dirinya sebenarnya hendak pergi ke Pasar Tanah Tinggi untuk membeli sayur-mayur, dan selanjutnya menjual di BSD. Namun hal itu tidak bisa dilakukan, Margiono tersungkur akibat miras oplosan. "Saya langsung tidur, dan bangun Minggu pagi. Karena masih pusing saya sempat pergi ke klinik 24 jam yang ada di sekitar sini," ucapnya yang sudah beranak dua.
 
Hal yang sama juga dikatakan Adel dan Nana. "Saya dipanggil Ade, katanya ada minuman. Pas saya tanya minuman apa, katanya Black Label. Jadi saya minum saja. Ternyata rasanya manis, tapi setelah itu kepala pusing dan mual," ucap Adel yang berprofesi sebagai kuli bangunan. Sedangkan Nana, ikut pesta miras, karena saat itu sedang menonton dangdutan. Nana juga diajak Ade.
 
"Dulu saya memang suka minum, jadi kenal sama Ade. Tapi rasa minumannya aneh, manis, tapi di lihat pahit. Biarpun saya sudah merokok, rasa pahit di lidah masih terasa. Padahal biasanya rasa minuman hilang jika merokok," katanya yang tidak memiliki pekerjaan.
 
Sementara itu, menurut ketiga warga tadi, dua orang rekannya yang meninggal yaitu Jaruddin alias Ambon dan Rudi alias Aloy, adalah yang paling banyak menengak minuman oplosan itu. "Kalau saya minum hanya dua loki. Tapi Jaruddin dan Aloy sudah dua gelas Aqua," kata Nana.
 
Pada saat di tempat tongkrongan, Jaruddin dan Aloy sendiri sudah lemas. Namun Ade bersama teman-temannya itu tidak mengira, jika setelah itu keduanya terkapar dan tewas di rumah sakit.  "Saya juga tidak tahu siapa yang membawa keduanya ke rumah sakit. Karena saya sendiri langsung pulang, tapi Aloy dan Jaruddin masih di situ," tandas Adel.
 
Menurut Margiono, dirinya baru mendengar Jaruddin dan Aloy meninggal, Minggu pagi, dari tetangga. "Saya juga kaget, katanya sudah meninggal di RSUD," ujarnya.
 
Abdul, Ketua RT 04, mengaku prihatin atas nasib naas yang menimpa warganya. Kata Abdul, selama ini dirinya sudah bersikap tegas terhadap warganya yang suka nongkrong di gang. "Kalau ada yang nongkrong, pasti saya usir. Karena jika pada nongkrong suka pada minum-minum," ucapnya.
 
Romi, Ketua RW 04, juga menyesalkan peristiwa tersebut. "Baru kali ini ada yang meninggal. Biasanya suka pada minum anggur kolesom. Tapi kalau kebanyakan pusing juga," ujarnya.
 
Menurut Romi, selama ini dirinya sudah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk membantu mengamankan wilayah padat penduduk itu. "Jadi kalau ada yang nongkrong, biasanya saya peringatkan untuk bubar. Apalagi kalau ada yang minum-minum pasti saya suruh bubar," ucapnya.(DRA)

Tags