TANGERANG-Asisten daerah (Asda) 1, Kota Tangerang Rahmat Hadis mengaku, pihaknya belum bisa mengambil sikap secara pasti soal permasalahan warga Pulo Nyai Bontit, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, yang dipangkas akses jalannya sejak sepekan belakangan oleh pengambang
Green Lake City,PT Agung Sedayu Grup.
“Kami belum bisa mengambil keputusan. Apakah akan menghentikan proyek itu, atau melakukan pemanggilan kepada pengembang. Tetapi kami akui, setelah mengecek ke lokasi, memang sangat memprihatinkan kondisi warga,” ujar Rahmat Hadis, hari ini.
Rahmat mengaku, pihaknya masih menunggu DPRD Kota Tangerang yang telah memberikan ultimatum kepada PT Agung Sedayu Grup soal akses jalan warga. Meski begitu, Rahmat janji akan hadir dalam dengar pendapat antara pengembang, warga serta DPRD besok. Bahkan, dirinya akan mengajak serta dinas terkait, seperti Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Tata Kota (DTK), Satpol PP.
“Sampai saat ini, kami memang belum mendapatkan undangan untuk pertemuan itu. Tapi, kami akan hadir untuk melihat kepastian dari pengembang atas tuntutan warga dan menuntaskan permasalahan yang ada,” kata Rahmat.
Seperti diketahui, jalan warga terputus lantaran pengembang mengeruk jalan utama warga tersebut. Akibatnya, 50 KK tak dapat beraktifitas untuk keluar dari perkampungan mereka. Pengembang dengan warga hingga hari ini belum mencapai kata sepakat dalam penjualan tanah. Tetapi, pengembang telah mengurung warga seperti hal benar-benar berada di sebuah pulau. (DRA)
Tags