Kamis, 9 Mei 2024

Jarum Suntik Steril Gratis Bagi Penderita HIV di Kota Tangerang

( / )

TANGERANG-Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, sebanyak 51 persen penyebab penularan virus HIV/AIDS adalah penggunaan narkotika melalui jarum suntik secara bergantian. Untuk mencegah penulatan virus tersebut, Dinkes menyediakan layanan jarum suntik steril (LJSS) di Puskesmas bagi penderita HIV yang diberikan secara gratis.

 Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Lili Indrawati, Senin (28/11). Menurutnya, LJSS ini merupakan program Harm Reduction (pengurangan dampak buruk) akibat penggunaan narkotika dengan jarum suntik yang telah berjalan selama 1 tahun.

 “Program ini bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Kita menyediakan jarum suntik ini di Puskesmas Batuceper, Gondrong, Karawaci Baru dan Ciledug. Jarum suntik ini diberikan secara cuma-Cuma,” katanya.
 
Meski memberikan jarum suntik gratis, kata Lili, pihaknya tidak melepas penderita HIV begitu saja. Penderita tetap diberi konsultasi dan arahan agar bisa beralih dari penggunaan jarum suntik ke obat metadon hingga berhenti mengkonsumsinya. “Pengguna narkotika tidak bisa langsung sembuh. Jadi kita obati pelan-pela, minimal si penderita HIV kita beri kesadaran agar tidak menularkan virusnya,” terangnya.
 
Selain LJSS, Dinkes juga menyediakan outlet metadon di Kecamatan Cipondoh dan Cibodas. Dalam 1 tahun, sebanyak 180 botol obat telah di konsumsi penderita HIV dari tiap outlet. “Tiap botol isi kandungannya sebanyak 10 ribu miligram/liter. Dosis penggunaan metadon tertinggo adalah 285 miligram,” ungkap Lili.

 Sementara itu, Kepala Bidang, Kepala BidangP2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Dinkes Kota Tangerang dr. Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, sejak tahun 2004- hingga November 2011, ada 538 penderita HIV yang tercatat. Untuk Jumlah ini menurun sejak tiga tahun terakhir, yakni 2009 sebanyak 128 kasus, 2010 ada 99 kasus dan 2011 ada 27 kasus. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 58,18 persen penderitanya berusia 21-30 tahun. Atau usia produktif,” ungkapnya.
 
Sedangkan faktor penularan terbanyak adalah penggunaan narkotika jarum suntik secara bergantian sebanyak 51 persen.  Sementara sex bebas, 27 persen dan faktor Lain-lain ada 22 persen. “Untuk daerah resiko tingg penyebaran HIV ada di wilayah Kecamatan Cibodas, Karawaci dan Tangerang. Di daerah tersebut kebanyakan para pecandu narkoba dan wanita penghibur,” kata Ati.(RAZ)

Tags