Rabu, 14 Mei 2025

Pemprov Banten Tidak Peduli, Situ Cipondoh Terbengkalai

Afandi Permana(tangerangnews / dira)


TANGERANG-Situ Cipondoh yang dijadikan tempat wisata di Kota Tangerang kondisinya terbengkalai. Hal itu dinilai karena kurangnya perhatian dari Pemerintah Provisi (Pemprov) Banten selaku pemilik aset situ tersebut.


“Selama ini kepedulian Pemprov Banten sama sekali tidak ada, sehingga situ-situ di Kota Tangerang banyak beralih fungsi dan mulai menyusut jumlahnya,” kata Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang Afandi Permana , saat acara penanaman 500 pohon bersama ratusan anak sekolah di Kota Tangerang, Rabu (14/12).
 
 Menurut Afandi, sebaikanya Pemprov segera menyerahkan aset situ yang masih tersisa kepada Pemkot Tangerang untuk dikelola. Selama ini, konservasi situ tidak dapat berjalan dengan baik sehingga ekosistem dipastikan akan terganggu. Sementara Pemkot tidak bisa berbuat banyak karena situ terebut merupakan tanggung jawab Pemprov.

 “Lebih baik diserahkan saja pada Pemkot Tangerang, agar situ tetap berfungsi sebagai wahana konservasi. Kami hanya dapat berbuat sesuai kemampuan kami saja dengan membersihkan eceng gondok yang memenuhi situ," katanya.

 Sementara itu, Sekertaris Daerah Kota Tangerang Harry Mulya Zein mengatakan,  keberadaan situ di Kota Tangerang dari tahun ketahun makin menyusut keberadaanya. “Dari 9 situ yang ada, kini hanya tinggal 6 situ yang tersisa,” ungkapnya.

 Harry menyebutkan, beberapa situ yang kini mulai menyusut luas lahannya yakni Situ Cipondoh, semula luasnya 142 hektar saat ini tinggal 126,7 hektar. Demikian pula dengan Situ Bulakan yang dulunya seluas 30 hektar, menjadi 21,90 hektar. Situ Cangkring yang semula luas 6 hektar, kini menyusut menjadi 5,17 hektar. Lalu, Situ Gede semula 6,8 hektar, turun menjadi 5,06 hektar.

 “Sementara dua situ lainnya adalah Situ Bojong yang semula seluas 6 hektar, menyusut menjadi 0,6 hektar dan dan Situ Kunciran dari 3 hektar menjadi 0,3 hektar. Tiga situ lainnya, yakni Situ Plawad, Kompeni, dan Kambing, sudah tidak jelas dan menghilang menjadi tanah lapang dan kawasan permukiman penduduk,” katanya.

Harry berharap Pemprov Banten dan Pusat segera turun tangan dalam hal penanganan situ ini, pasalnya Pemkot Tangerang khawatir bila situ-situ ini tidak dirawat dan dikelola dengan baik akan bernasib sama dengan Situ Gintung yang jebol pada 2009 lalu. “Kita tidak bisa melakukan peemliharaan dan perawatan situ-situ itu, karena khawatir terbentur dengan kebijakan pusat. Kewenangan situ masuk dalam aset provinsi," kata Harry.(RAZ)

Tags