TANGERANG-Setelah bertahun-tahun mencari investor, akhirnya PDAM Tirta Benteng di Kota Tangerang, berhasil menemukan mitra bisnis, yaitu PT Moya Indonesia. Perusahaan asing dari Bahrain itu siap menginvestasikan dana sebesar Rp1,15 triliun untuk masa 25 tahun kerjasama.
"Setelah menanti lama, akhirnya kerjasama ini terealisasi juga. Karena kedatangan investor sangat diperlukan untuk mengembangkan air bersih di Kota Tangerang," ucap Marju Kodri, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Sabtu (18/02/2012).
Menurut Marju, selama ini PDAM Tirta Benteng bertahan karena adanya modal kerja penyertaan dari pemkot Tangerang. "Setiap tahun memang ada modal kerja dari pemkot, tapi jumlahnya sangat kecil Rp 5 miliar/tahun," ujarnya.
Karena itu kata Marju, jangan heran bila PDAM Tirta Benteng belum mampu melayani warga Kota Tangerang untuk air bersih. "Target kami melalui kerjasama ini ada 120.000 sambungan baru sampai lima tahun ke depan. Saat ini jumlah pelanggan baru 28 persen dari jumlah penduduk Kota Tangerang, atau sekitar 20.000-an sambungan," ucap Marju.
Untuk membangun infrastruktur bisnis air bersih tersebut, Moya Asia Limited melalui anak perusahannya, PT Moya Indonesia, yang berasal dari Bahrain, menginvestasikan dana sekitar Rp 1,15 triliun. Selama ini PT Moya Indonesia sudah menggarap bisnis air bersih di Bekasi.
"Semua PDAM yang kami anggap bagus kinerjanya, tentu kami siap untuk bekerjasama," ucap Ziyed Omar, Direktur Utama PT Moya Indonesia.
Menurut Ziyed, penggarapan air bersih oleh PDAM di seluruh Indonesia masih sangat rendah. Padahal potensi pasar yang ada cukup baik. Karena itulah pihaknya tertarik berbisnis air bersih di Indonesia.
Melalui kerjasama ini, kata Ziyed, lima tahun awal adalah masa pembangunan infrastruktur bagi pihaknya guna memenuhi target pemasangan 120.000 pelanggan baru. Sisa 20 tahun menjadi masa bagi pihaknya melakukan proses bisnis dengan PDAM Tirta Benteng.
Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum, yang hadir pada acara penandatanganan kerjasama tersebut, mengatakan dirinya tidak menyangka jika PDAM Tirta Benteng berhasil menggaet investor untuk menggarap bisnis air bersih dalam jumlah besar.
Sebab melalui kerjasama tersebut, PT Moya Indonesia akan membangun tiga instalasi air baru dengan kapasitas 3 X 500 liter/detik. Proyek itu terbagi menjadi tiga zona, yakni zona 1 (Cipondoh, Neglasari, Benda, dan Batu Ceper), zona 2 (Karawaci, Cibodas, Jatiuwung, dan Periuk), dan zona 3 (Karang Tengah, Pinang, dan Ciledug).
"Jika kerjasama ini terealisasi naka target Millenium Development Goals (MDGs), yakni ketersediaan air bersih mininal 68,87 persen dari jumlah penduduk bisa terpenuhi," ucap Djoko.
Karena itu Djoko berjanji, sebagai pemerintah pusat pihaknya akan mengawal kerjasama ini. "Jika ada hambatan, secepatnya koordinasikan kepada kami, pasti langsung kami respon," ucapnya.(DRA)
Tags