TANGERANG-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI, HIMATA dan BEM UNIS kembali berujuk rasa menolah kenaikan harga BBM di depan Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Kamis (29/3). Saat demo tersebut terjadi kericuhan hingga salah satu mahasiswa dipukul oleh aparat Satpol PP.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa ini membentuk lingkaran dan membakar nasi bungkus yang diberikan polisi. Mahasiswa menambahkan kardus dan kertas hingga api semakin membesar. Kemudian aparat polisi dan Satpol PP mencoba memadamkan api, namun mahasiswa menghalangi mereka.
Akhirnya aksi saling dorong terjadi, salah satu mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Falah ditarik petugas Satpol PP dan dipukul bagian keningnya. "Hei jangan anarkis dong, lepasin lepasin tuh temen gue!" teriak koordinator aksi demo, Riyah Herlangga.
Puluhan mahasiswa lalu meminta Satpol PP untuk melepaskan Falah. Mereka menilai aparat membela pemeritah dalam kenaikan harga BBM. Setelah didesak, akhirnya Falah dilepaskan, lalu mereka kembali melanjutkan aksi demo.
"Kita menuntut agar pemerintah dan DPR membatalkan kenaikan BBM. Hari ini paripurnanya, kalau tetap menaikan harga, kita akan koordinasi dengan seluruh mahasiswa di Tangerang untuk melakukan aksi demo yang lebih besar," tegas Riyah.
Terkait dengan insiden pemukulan mahasiswa oleh aparat Satpol PP, Riyah mengaku akan mengadukan hal tersebut ke LBH utuk ditindaklanjuti ke jalur hukum. "Aparat tidak mengindahkan aksi kami. Kita akan tuntut melalui LBH," tukasnya.(RAZ)
Tags