TANGERANG-Seusai Wakil Wali Kota Tangerang R Arief Wismansyah ke Jerman untuk mewakili Indonesia dalam kegiatan Carbon Expo, yang diselenggarakan Bank Dunia pada tanggal 30-31 Mei 2012, dia sempat mengunjungi Kota Frankfurt.
Arief bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Maryoris Namaga beserta rombongan berkeliling dan menyusuri kota dengan berjalan kaki menuju Palmen Garten yang merupakan hutan kota di Jerman, serta melihat tempat pengelolaan sampah yang ada di Frankfurt.
Frankfurt disebut sebagai Green City atau Kota Hijau karena hampir 50 % wilayahnya adalah green area (area hijau). Frankfurt juga merupakan kota berkembang, berada di peringkat 11 sebagai kota di dunia yang paling banyak mendatangkan bisnis, talent atau bakat dan wisatawan (Global City Index).
Selain itu, Frankfurt juga memiliki pengelolaan sampah yang baik yaitu dengan pemilahan sampah baik dari jenis maupun bentuknya. Selain kota hijau, Frankfurt pun dikenal karena tata kotanya, Frankfurt disebut green city karena menerapkan sistem yang baik pada pengelolaan kotanya, yaitu tata kelola kota yang disusun berdasarkan blok, sehingga terlihat rapi dan tertata.
Arief mengharapkan nantinya bisa menjadi inspirasi bagi Pemkot Tangerang untuk turut menerapkan pola pengelolaan sampah serta penataan lingkungan kota. "Dan yang terpenting agar setiap program pembangunan yang ada di Kota Tangerang selalu mengacu dan berbasis pada penghijauan," katanya.
Wakil Walikota mengatakan sebenarnya mudah bagi Pemkot Tangerang untuk menerapkan dua pola tersebut, hanya saja butuh peran serta aktif masyarakat karena tidak dipungkiri perkembangan Kota Tangerang kini sudah begitu pesat menjadi Kota Metropolitan, yang menjadikan Kota Tangerang diminati para investor baik dari dalam maupun luar negeri.
“Tidak ada kata tidak bisa, jika kita ada niat dan mau berusaha untuk mewujudkan sebuah kota hijau nan sehat seperti halnya di Frankfurt, mari kita wujudkan bersama-sama, Kota Tangerang yang hijau,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tujuan Pemkot Tangerang ke Jerman yaitu akan mewakili Indonesia dalam kegiatan Carbon Expo, yang diselenggarakan Bank Dunia di Jerman. Acara tersebut berkaitan dengan masalah penanggulangan global warming atau pemanasan global.
Bank Dunia tertarik dengan program pengelolaan sampah Pemkot Tangerang karena dinilai dapat mengurangi dampak global warming. Program tersebut pun rencananya akan dijadikan pilot project atau proyek percontohan di Indonesia.
Beberapa program penanganan sampah yang sudah dilakukan Pemkot Tangerang turut menarik perhatian Bank Dunia. Diantaranya adalah merubah profil perkampungan dalam kota menjadi kota hijau, melalui program Kampung Hijau dan Sekolah Hijau. Selain itu, penerapan sistem komposter dan bank sampah yang diterapkan diperkampungan, serta pengelolaan sampah menjadi gas metan.
“Bank Dunia sudah meninjau pengelolaan sampah di Kota Tangerang dan melihat ada kemajuannya. Sehingga mereka meminta Pemkot Tangerang untuk mempresentasikan penerapan sistem pengelolaan sampah tersebut dalam Carbon Expo. Mereka tertarik menjadikan Kota Tangerang sebagai
pilot project,” papar Wakil Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, beberapa waktu lalu.
Kemudian, jika Pemkot Tangerang berhasil lolos dalam presentasi tersebut, Bank Dunia berencana memberikan bantuan sebesar US$ 25 Juta untuk penanganan sampah di Kota Tangerang. "Pemkot Tangerang sangat berharap tak hanya bantuan tunai yang diberikan, akan tetapi dapat juga dalam bentuk teknologi yang dapat turut mengatasi problem sampah," pungkasnya.(RAZ)
Tags