Reporter : Rangga A Zuliansyah
TANGERANG-Harga tahu dan tempe di pasar Kota Tangerang naik drastis akibat aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu-tempe selama tiga hari, lantaran harga kacang kedelai naik. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak bisa berbuat apa-apa karena kacang kedelai tidak disubsidi oleh pemerintah pusat.
“Selama ini kacang kedelai diimpor dari Amerika. Indonesia ada produsen kacang kedelai, tapi tidak mencukupi kebutuhan. Sementara Pemerintah Pusat tidak mensubsidi kacang kedelai sejak tahun 2005, sehingga Pemda juga tidak bisa intervensi,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang M Noor, Rabu (25/7).
Menurut M Noor, di Kota Tangerang sendiri ada sekitar 800 pengrajin tahu-tempe. Pemkot hanya menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait penanganan kenaikan harga tahu-tempe akibat imbas dari aksi mogok para produsen. “Kita cuma pelaksana, kebijakannya ada di pusat,” ucapnya.
Sementara itu, dipasar Anyar Kota Tangerang, pedagang tahu dan tempe hanya tinggal dua orang saja. Padahal pada hari biasanya penjual tahu tempe mencapai lebih dari enam orang.
Rohman, salah seorang penjual tahu tempe yang tersisa di Pasar Anyar mengaku, barang jualannya ini merupakan sisa jualan hari kemarin, sedangkan untuk hari ini ia tidak mendapatkan pasokan tahu tempe. "Untuk tempe dijual Rp 8.000 perbalok, dari Rp 6 ribu. Sedangkan tahu Rp 3.000 perpotong, padahal biasanya cuma Rp 500," katanya.
Kelangkaan tempe dan tahu dipasaran ini terjadi mulai hari ini Rabu (25/7) dan akan berlangsung 3 hari kedepan tepatnya pada Jumat (27/7). Hilangnya tempe dan tahu dipasaran dikarenakan pengrajin sudah menghentikan produksinya sejak kemarin.
Tags