Reporter : Rangga A Zuliansyah
TANGERANG-Aksi tawuran antara siswa SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, (24/9) siang , menyebabkan seorang siswa SMA 6 tewas. Korban adalah Alawy Yusianto Putra, 15, warga Perumahan Ciledug Indah, Jalan Mawar 5, RT 2/3, Blok E10 No 10, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Siswa kelas X SMA Negeri 6 ini terkena luka tusuk di bagian dada hingga mengenai jantung. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan. Namun nyawanya tidak tertolong. Putra dimakamkan di TPU Poncol, Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (25/9), sekitar pukul 11.00 WIB, setelah disemayamkan di rumahnya.
Dimata teman-temannya, putra bungsu pasangan suami istri Tauri Yustianto, 64, dan Endang, 69, ini dikenal supel dan lucu. Selain itu, Alawy juga selalu antusias dalam setiap mata pelajaran. “Dia paling cuma nongkrong-nongkroang doang setelah pulang sekolah. Nggak pernah kena masalah disekolah, apalagi sampai ikut tawuran,” ujar Afania Faradila, teman sekelas korban, ketika ditemui di pemakaman.
Hal yang paling diingat dari Alawy, menurut Afania, adalah cara bicaranya yang lucu dan selalu menyemprotkan minyak wangi. “Dia dikenal sebagai siswa yang paling wangi di kelas. Karena setiap menit pakai minyak wangi. Jadi saya dan teman-teman merasa kehilangan sekali,” ujarnya sedih.
Seperti diketahui, tawuran antara siswa pelajar SMAN 6 dan 70 terjadi di Bunderan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (24/9), pada pukul 12.20. Menurut kepolisian, saat kejadian, korban dan teman-temannya sedang makan gulai tikungan. Tiba-tiba mereka diserang oleh sekitar 20 siswa SMA 70.
Siswa SMA 6 yangs edang makan langsung kabur, namun Alawy ditikam di bagian dadanya. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, namun meninggal tak lama setelah sesampai di sana. Polisi menemukan sebuah celurit di lokasi yang diduga sebagai alat untuk menewaskan korban.
Tags