TANGERANG-Setelah sebelumnya mendapat protes dari warga terkait kegiatan pembangunan apartemen Skylounge Taman Sari oleh PT Wijaya Karya (WIKA) Realty, pihak pengembang berencana secepatnya menggelar musyawarah dengan warga.
Demikian hal ini diutarakan oleh Haryo Seno, Kepala Biro Pertanahan dan Perizinan PT Wika Realty. Menurutnya, sebelum ada keluhan dari warga pihaknya sudah melakukan sosialisai dan pendekatan dengan warga.
"Kalau untuk suara bising, itu kami akui dan kami secepatnya akan melakukan musayawarah dengan warga, karena kami juga tidak ingin ada warga yang
dirugikan akibat pembamgunan yang kami lakukan,"ujar
Haryo Kamis (27/9).
Untuk meredam efek bsiing dan getaran yang terjadi akibat kegiatan pemancangan paku bumi, Haryo mengaku pihaknya saat ini tengah berusaha mencari jalan keluar dengan mendatangkan peralatan yang menggunakan teknologi Hydrolik sehingga meminimalisir dampak pemancangan paku bumi terhadap lingkungan sekitar.
"Ya, saya sudah membicarakan hal ini dengan pihak manajemen, mudah-mudahan bisa direalisasikan,"tandasnya.
Sementara itu terkait tudingan anggota dewan bahwa pihaknya telah melanggar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Haryo membantah hal
tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya surat rekomendasi pendirian apartemen dan kondotel dari pihak Otoritas Bandara Soekarno Hatta dengan nomor OBSH/289/TEK.05/IV/2012 pada 16 April 2012 lalu.
"Dalam rekomendasi tersebut, tinggi apartemen tercatat 26,70 meter terhadap muka tanah setempat atau 32,375 meter terhadap ambang landas pacu terendah, sehingga tidak mengganggu aktifitas penerbangan. Jadi sebelum membangaun, kami sudah penuhi itu semua,"tandasnya.
Sedangkan terkait dengan proses perizinan sendiri, Haryo mengaku pihaknya sedang dalam proses. "Ya kan yang mengurus izin bukan hanya kami saja mas,
jadi perlu waktu,"pungkasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, puluhan warga RT03/08 Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. mengeluhkan proses pemancangan paku bumi yang dilakukan oleh pihak pengembang, karena mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami retak-retak pada bagian dindingnya.
"Selain retak-retak, warga juga mengeluhkan bisingnya suara dari mesin paku bumi itu mas, kami jelas terganggu,"ujar Balqis ,37, warga RT 03/08
Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari.
Tags