Rabu, 14 Mei 2025

Pertamina Kurangi Jatah 10 Persen BBM ke SPBU Tangerang

Ilustrasi SPBU .(TN / TN)



TANGERANG-Wacana pemerintah lewat Pertamina untuk membatasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sudah mulai terasa hingga Tangerang. Sejak Senin (19/11), sejumlah pengusaha SPBU mengaku jatah pengiriman BBM sudah dikurangi 10 persen.

"Biasanya 32 ribu liter per hari, sekarang hanya 24 ribu liter per hari," aku Sohib, pengelola SPBU 34-15113 Babakan Kota Tangerang, Kamis (22/11).

Pengurangan tersebut, menurut Sohib  memberatkan usahanya. Walaupun tidak dirasa sekarang, namun akan berdampak pada dua atau tiga bulan kedepan. Saat ini saja, ujar Sohib, SPBU yang dikelolanya mulai merasakan pengurangan omset. "Berkurang sampai 10 persen pastinya, sesuai dengan pengurangan jatah premium dan solar dari Pertamina," ungkapnya.

Hal serupa diakui Kosasih, manager SPBU 34-15101 Babakan Kota Tangerang. SPBU nya terkena pembatasan Solar sampai 24 ribu liter per hari atau sekitar 75 persen. "Saya kaget, kiriman fax yang keluar menjelaskan SPBU ini hanya menerima 8 ribu liter solar dari sebelumnya 32 ribu liter per hari," jelasnya.

Karena pembatasan tersebut, Kamis (22/11) pagi, dia pun langsung bergegas protes ke Kantor Pertamina di Jakarta Pusat, untuk meminta keterangan dari petugas terkait. "Kata mereka ada kesalahan ketik, seharusnya jatah tersebut untuk SPBU lain," ujar Kosasih mengikuti perkataan petugas Pertamina.

Walaupun demikian, pengiriman BBM jenis premium dan solar ke SPBU nya juga dibatasi hingga 10 persen. Dari sebelumnya 32 ribu liter sekarang hanya 24 ribu liter saja per harinya. Menurut pertamina, pembatasan diakibatkan jatah BBM bersubsidi untuk tahun ini hampir mencapai batas yang sudah disepakati, antar pemerintah dengan DPR. "Batas limit BBM subsidi sudah mau habis, makanya pengiriman BBM ke pengusaha SPBU dikurangi 10 persen untuk jenis premium dan solar," jelas Kosasih.

Untuk itu, pembatasan pun akan dilakukan sampai akhir Desember mendatang. "Nah, semoga memasuki Januari, sudah tidak ada lagi pembatasan dan kuota pengiriman BBM normal lagi," harap Kosasih.

Tags