TANGERANG-Banjir pada Selasa (15/1) lalu yang merendam ratusan rumah di RW 7 dan 8 Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, mulai surut. Ketinggian air yang semula mencapai 3 meter, kini menurun menjadi 150 centimeter, pada Minggu (20/1).
Danramil-18/Jatiuwung Kapten Inf Rohani mengatakan, saat ini banjir telah menurun 100 centimeter. Pihaknya terus mengaktifkan 12 unit pompa untum menyedot air dan dibuang ke Kali Sabi. Jika selama dua hari ini tidak hujan, menurutnya, banjir air akan segera surut.
“Sejak Sabtu (19/1) kemarin tidak turun hujan, untuk sementara air mulai surut. Tapi warga belum diperbolehkan pulang sampai air benar-benar kering. Mudah-mudahan dua hari ini sudah selesai,” katanya.
Rohani menjelaskan, selama banjir, pihaknya mengcover pengungsi dari lima kelurahan di Kecamatan Periuk sebanyak 2675 kepala keluarga (KK) atau 9383 jiwa. Diantaranya Kelurahan Alam Jaya sebanyak 52 KK atau 96 jiwa, Kelurahan Gembor 1142 KK atau 4672 jiwa, Kelurahan Periuk 1058 KK atau 3094 jiwa, Kelurahan Gebang raya 154 KK atau 383 jiwa dan Kelurahan Periuk Jaya 460 KK atau 620 jiwa.
“Mereka ditampung di sejumlah tempat evakuasi seperti SDN Total Persada dan Masjid Mujahidin. Kita sudah bangun dua dapur umum utama dan posko-pokso di setiap titik banjir untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi,” ujarnya.
Terkait logistik, Rohani mengaku persediaaan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan koban banjir hingga satu minggu ke depan. Logistik tersebut menurutnya berasal dari pemerintah sejumlah komponen di sekitar seperti organisasi mahasiswa dan masyarakat lain.
“Logistik ini sebagian diguakan untuk dapur umum dan sebagian akan disalurkan ke masyarakat. Pembagian bantuan logistik nanti akan dikoodrinasikan dengan pemda untuk mengitung berapa jumlahnya,” paparnya.
Sementara Camat Periuk Engkos Zarkasih mengatakan, saat ini pihaknya fokus ke penyaluran logistik dan kesehatan bagi korban banjir. Untuk logistik telah disediakan dapur umum, sedangkan kesehatan disediakan puksesmas 24 jam.
“Di tiap kelurahan ada puskesmas yang disiagakan 24 jam. Tiap puskesmas ada satu dokter dan satu perawat. Sampai saat ini sih belum ada korban banjir yang sakit parah, hanya pusing dan gatal-gatal. Mereka langsung diobati,” katanya. (RAZ)
Tags