Sabtu, 17 Mei 2025

Eksekusi Pasar Ricuh, Pedagang Duga Kepentingan Swasta

Penertiban Pasar Pujasera.(tangerangnews / rangga)

 
TANGERANG-Eksekusi pedagang Pasar Pujasera, pedagang yang tersisih dari Pasar Babakan, yang ada disamping pusat perbelanjaan Tangerang City Mal, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang pada Kamis (21/02) berakhir ricuh.  
 
Puluhan petugas Satpol PP Kota Tangerang dan Polisi Khusus Lapas (Polsuspas) serta anggota dari Polres Metro Tangerang tak bisa berbuat banyak. Lantaran, tak kurang dari 50 orang pedagang menolak pemagaran yang dilakukan petugas Satpol PP.

 Petugas Satpol PP dan Polsuspas dari Kemenkum dan HAM yang bermaksud menutup pasar tersebut karena berdiri diatas lahan milik Kemenkum dan HAM.

Puluhan petugas datang sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka membongkar jalan masuk menuju pasar serta memagari pintu masuknya dengan kayu kaso dan bambu sehingga tidak bisa dilewati.

 Menurut salah satu Poluspas Sapto, ada sebanyak 37 lapak dan kios pedagang di Pasar Pujasera. Pihaknya menutup pasar untuk pengembalian lahan seperti semula.

"Ini berdasarkan Surat Edaran kepala biro perlengkapan No SEK.04.PL.04.01-642, tertanggal 25 september 2012. Lahan yang dipergunakan untuk pujasera harus dikembalikan," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya telah memberitahukan para pedagang untuk segera pindah. "Sudah diberitahukan kalau kalau pasar akan ditutup mulai tanggal 1 Januari 2013. Ternyata belum pindah. Tapi kita masih kasih toleransi untuk membongkar sendiri bangunannya," katanya.
Sidik salah satu pedagang buah di pasar tersebut mengatakan, dirinya keberatan karena setiap tahun selalu membayar uang sewa sebesar Rp70 juta. Bahkan, selama ini mereka juga selalu bayar uang keamanan sebesar Rp200 ribu. “Kami sewa di sini, perjanjiannya 20 tahun. Baru lima tahun kok sudah diminta pindah.  Ini ada buktinya,” ujar Sidik seraya menunjukan surat perintah pengelolaan Pasar Pujasera.  

Sidik menduga, seluruh petugas tersebut melakukan penertiban terhadap pedagang lantaran ada pihak swasta yang ingin mengisi lahan tersebut. “Kalau untuk pemerintah dan untuk masyarakat luas kami siap saja sebenarnya, tetapi kami pikir ini karena ada pihak swasta yang bermain dibelakang,” ujar Sidik. (RAZ)
 
Tags