TANGERANG-Sekitar 30 massa gabungan dari mahasiswa dan buruh di Kota Tangerang berunjuk rasa di depan Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Kamis (7/3) siang.
Mereke menuntut pemerintah menyelesaikan masalah pendidikan dan perindustrian yang menyusahkan masyarakat kecil. Puluhan masa ini terdiri dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Mereka membawa berbagai poster dan spanduk berisi tuntutan tersebut. Ketua Cabang SMI Kota Tangerang Febi Mustika mengatakan, sistem pendidikan nasional hari ini telah diliberalisasikan sehinggga berdampak pada mahalnya biaya pendidikan dan tidak dapat dinikmati semua masyarakat, terutama yang kurang mampu.
“Sistem pendidkan kita berpihak pada kaum kapitalis, mereka dibentuk jadi berwatak individual, bukan untuk membuka lapangan pekerjaan, tapi supaya jadi budak di perusahaanm,” katanya.
Selain itu, biaya pendidikan sekarang sudah tinggi, terutama sekolah swasta. Meski Pemerintah Kota Tangerang telah menggartiskan biaya pendidikan 12 tahun dari SD-SMA/SMK, menurut Febi masih belum cukup.
“Sekarang pendidikan dasar anak itu dari TK bukan SD lagi. Dan supaya punya pekerjaan yang baik, minimal harus punya gelar dari perguruan tinggi. Jadi kalau gratisnya cuma SD sampai SMA, kami rasa kurang. Saya menuntut pendidikan gratis dari TK hingga Perguruan Tinggi, serta ,” tukasnya.
Sementara Koordinator Buruh Kokom Komalawati menyatakan, pada sektor perindustrian banyak regulasi-regulasi pemerintah yang semakin mengeksploitasi buruh seperti sistem outsourching, politik upah murah dan larangan pembentukan serikat pekerja berimbas.
Hal ini membuat perusahaan semakin mudah melakukan PHK.“Kita menuntut penghapusan sistem outsourching, upah murah, diberikan kebebasan berserikat, jaminan dan pekerjaan,” tandasnya.(RAZ)
Tags