Senin, 27 Oktober 2025

Kurangi Impor LPG, Bahlil Bakal Jalankan DME Mulai Tahun Depan

Ilustrasi gas LPG 3 Kg dijual di warung-warung pengecer.(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) ditargetkan dapat berjalan pada tahun 2026. 

Proyek ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG) yang hingga kini masih cukup tinggi.

Bahlil menjelaskan, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi telah menuntaskan sebanyak 18 proyek hilirisasi, baik dari sisi konsep maupun pra studi kelayakan (pre-feasibility study). 

“Sekarang, dari pra FS itu dipelajari oleh konsultan untuk finalisasi di Danantara. Dari sekian banyak, 18 project itu salah satunya adalah DME,” ujar Bahlil dikutip dari CNBC Indonesia, Senin, 27 Oktober 2025.

Ia menambahkan, ketergantungan terhadap impor LPG menjadi salah satu persoalan utama yang perlu segera diatasi.

Dari total kebutuhan nasional sekitar 8,5 juta ton per tahun, kapasitas produksi dalam negeri baru mencapai sekitar 1,3 juta ton. Akibatnya, 6,5 hingga 7 juta ton LPG masih harus dipenuhi melalui impor.

“Nah caranya bagaimana mengurangi impor adalah kita melahirkan substitusi impor melalui hilirisasi batu bara,” ujar Bahlil.  

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan, minat investor terhadap proyek hilirisasi batu bara menjadi DME masih cukup besar. 

Saat ini, kata dia, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Satgas Hilirisasi tengah meninjau ulang prospek proyek tersebut dengan mempertimbangkan proposal baru dari beberapa calon investor.

Menurut Tri, ada satu hingga dua perusahaan yang sudah menunjukkan nilai Internal Rate of Return (IRR) positif, menandakan proyek tersebut memiliki potensi keekonomian yang baik. “Mudah-mudahan bisa kita tindak lanjuti. Karena di awal itu baru proposal awal, terus kemudian perlu pendalaman dari FS, kemudian barulah kita tahu bahwa proyek itu feasible. Kira-kira seperti itu,” tukasnya.

Tags Bahlil Lahadalia Energi Alternatif Gas 3 Kg Langka Gas Tangerang Pengoplosan Gas LPG Tangerang